Literatur makin kemari makin gak teratur
Perlahan-lahan mulai ngawur
Literasi gak lagi berisi
Yang laris malah yang bau terasi
Jika ditumis kangkung mungkin jadi sedap wangi
Jika dijadikan aksara rada-rada ngeri, kayak lingsir wengi
*
Literatur tersaji bersampul aneka belahan persik
Jadi ingat masa lalu, pasar gelap stensil penuh bisik-bisik,
"Mas, Bang, Bung, Koh, sini, ini bacaan ciamik,
Bungkus kresek hitam, isinya dijamin apik,
Maaf bau tintanya rada-rada tengik,
Dibaca diam-diam, jangan berisik!"
*
Yang panas-panas itulah yang dicari
Semakin gak berisi semakin dilanggani
Yang mendidik menghangatkan hati tak dapat porsi
Terlupakan, dianggap kurang berani
*
Andaikan saja mau belajar mengerti
Sedikit lirik karya sepi namun berarti
Siapa tahu bisa kena resap di hati
Barulah sadar nikmat makna sejati
*
Jakarta, 7 Mei 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H