"Begini saja, Ma." Orion menoleh, memberi saran kepada kedua remaja Delucas, "Leon, Grace, kalian tinggal di sini dulu bersama ibuku. Mama, aku titip kedua anak ini di sini! Aku dan Rani sebagai dua orang dewasa akan ke Chestertown sebentar saja, mungkin satu atau dua jam. Kami akan berhati-hati. Bagaimana, setuju?"
Leon langsung protes pada saran Orion itu," Tetapi Pa, aku juga ingin ikut! Usiaku 17 tahun jelang 18, sudah cukup dewasa, bukan? Grace saja yang bersama Lady Mag di sini!"
"Tapi Papa Orion benar! Kita berlindung di mansion ini saja! Kakak lihat, tadi baru saja kita..." Grace kelihatannya juga enggan jika harus menjelajah Chestertown setelah pengalaman mereka barusan.
"Adikmu dan Orion benar, Leon. Kita bertiga tetap di sini saja, kalian bisa tidur sejenak di kamar tamu. Biarkan Orion dan Rani pergi." Lady Mag sebenarnya berat melepas mereka, namun melihat kesiapan serta kesungguhan hati pasangan rahasia itu, ia yakin putra dan menantu sejatinya akan baik-baik saja.
Orion tak ingin mendengar lagi protes Leon, "Kami pamit dulu. Leon, Grace, Mama, kalian tunggu saja. Ponselku menyala walau sinyal barangkali akan lenyap gegara masalah putusnya media-media komunikasi. Kita coba dulu saja."
Ketiganya akhirnya setuju meski Leon terlihat kecewa. Lady Mag memegang bahu kedua remaja itu sambil melepas kepergian Orion dan Rani.
"Be careful, Guys!" Grace mengingatkan.
"We will! Thanks, you too here. Mama, titip anak-anak..."
Rani dan Orion tak lama kemudian sudah kembali berada di luar mansion Brighton. Keduanya sedikit lega karena berhasil mengurangi 'beban pengawasan' terhadap kedua remaja Delucas.
"Akhirnya kita bisa berduaan lagi.." Orion tersenyum nakal walau Rani tak bisa melihat bibirnya yang tertutup masker.
"Kau ini bisa saja mencari alasan agar Leon dan Grace tak berpetualang bersama kita..." rutuk Rani sambil naik ke boncengan sepeda motor tua Orion.