"Now, now, now!" Orion tancap gas, disusul sepersekian detik kemudian oleh Leon.
Berempat mereka menyerbu ke depan bagai angin topan. Kedua wanita pembonceng hanya bisa menatap nanar. Ingin memejamkan mata, namun rasa ingin tahu malah memaksa mereka untuk menatap sejenak wajah-wajah manusia bernasib tak jelas di jalan raya itu. Antara miris menyedihkan sekaligus mengerikan.
"To-to-tolong..." beberapa sosok pucat itu seolah mengatakan itu walau Rani tak yakin pada pendengarannya. Suara permohonan itu begitu lemah, nyaris seperti embus angin di malam yang sunyi.
"Ka-ka-kami belum mati!"
"Haus... sesak... lapar! Selamatkan kami! Kami butuh udara segar. Makan. Minum. Air."
"Kami... belum... mau... mati!"
"Tidak, tidak, tidak, ini semua tak sedang terjadi dan ini sama sekali tak benar-benar ada! Semua yang kalian katakan hanya ilusi!" Grace menggeleng-gelengkan kepala, berusaha menepis semua yang ia dengar, "Pergilah! Pergi jauh-jauh dari kami!"
"Hold on tight!" seru semua pria.
"Here we come!"
Rombongan Orion berhasil menembus jalan, nyaris melindas beberapa kaki manusia yang tampaknya tak lagi memiliki kemampuan untuk berteriak kesal.
Semua sosok itu menoleh dan coba meraih-raih, namun tak berhasil menggapai. Entah karena lemah atau memang keberuntungan masih memihak Orion dan teman-temannya.