Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 80)

28 April 2023   11:40 Diperbarui: 28 April 2023   11:50 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain koleksi pribadi

Lady Rose mengernyitkan kening, menggeram tertahan. Sesungguhnya ia sangat tak setuju dengan perbuatan Kenneth ini. Memelihara zombie? Untuk apa? Bukankah mereka tak bisa lagi disembuhkan, dihidupkan?

Zombie-zombie Octagon itu nyaris terjepit di pintu pagar, namun para staf medis berhasil mencegah hal itu terjadi. Mereka dengan sigap memberi kode agar para penjaga berhenti bergerak. Lalu tugas segera dilaksanakan.

Semua zombie spontan menyerang staf-staf berbaju hazmat itu, akan tetapi mereka tak sempat menyentuh sedikitpun. Tersungkur dan mengejang karena sengatan listrik, tampaknya mudah saja dan sudah jadi tugas rutin mereka!

"Bagus! Jadi tak perlu ada pertumpahan darah!" Kenneth tampak puas. "Masukkan semuanya ke kerangkeng dan bawa ke Lab Barn! Kita bisa pelajari banyak hal! EHO akan sangat gembira karena aku berhasil membuka langkah awal..."

***

Rani, Orion, dan kedua remaja Delucas masih duduk menunggu kehadiran Rose dan Kenneth di ruang makan. Hidangan telah tersaji namun tak ada yang berselera makan. Semua mengunyah dengan pelan, seakan sadar jika makanan lezat takkan sering-sering lagi mereka dapatkan.

Diam-diam, Rani masih resah gelisah. Ia senang bisa duduk semeja kembali dengan Orion. Namun karena ada Leon, tentu saja ia tak berani bicara banyak apalagi melepas rindu. Maka ia mencoba buka suara, berbincang-bincang ringan dengan Grace. Gadis tanggung itu ternyata juga sehati, tak ingin membahas masalah Octagon. Akhirnya mereka asyik membicarakan kuliner, khususnya masakan-masakan khas Everasia yang jauh berbeda dari hidangan di meja makan Delucas. Rani membahas favoritnya, mi instan lezat murah meriah, yang ternyata dijual sangat mahal dan langka di Chestertown. Grace tergelak dan berkata jika ia ingin sekali membeli kalau saja masih ada toko bahan makanan impor yang buka.

Orion berdiam diri saja, mendengarkan sambil sesekali mencuri pandang wajah cantik Rani, yang menurutnya sangat berseri-seri dan 'hidup' jika sedang bercerita. Kalau saja bisa, akan kubelikan semua yang kau mau, Rani...

Leon tiba-tiba menyelak pembicaraan, "Hei, Ladies, ide bagus! Mumpung mama kita dan si dokter sedang sibuk, bagaimana jika kita berpetualang ke Chestertown? Hanya kita berempat?"

(bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun