Puisi Ramadan: Pagi

Pagi

Mengapa bukan siang, sore atau malam,

Sebagai urutan pertama hari?

Baca juga: Puisi Ramadan: Cinta

Mengapa masih sering malas bangun pagi,

Mengapa sering tak suka sembahyang pagi?

*

Padahal pagi ada,

Baca juga: Puisi Ramadan: Makan

Karena Tuhan Yang Maha Esa punya sejuta

Baca juga: Puisi Ramadan: Peduli

pesan indah bersamanya

Pagi adalah awal baru,

Pagi adalah kesempatan baru,

Pagi adalah janji-Nya yang merekah bagai fajar,

Pagi adalah saat gelap gulita perlahan jadi terang benderang,

Di mana kesempatan untuk berjuang hidup kembali bergulir,

Pagi tak pernah berikan sisa-sisa manis kemarin atau minggu lalu

Yang lalu sudah berlalu, lembar kalender sudah berganti

Apakah kau masih tak suka pada pagi,

Tak ingin lepas masalah dan malam-malam masa lalu?

Mungkin pagi ini simpan kejutan baru,

Siapa akan pernah tahu,

Jika tak mau bangun, tak mau percaya dan selalu ragu?

*

Jakarta, 30 Maret 2023.