Apapun agama dan kepercayaan kita, secara universal kita pada umumnya percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Bagaimana cara kita menjalankan agama dan kepercayaan yang kita anut barangkali beraneka ragam pula. Sejarah, prinsip, ritual, dan sebagainya. Akan tetapi ada beberapa prinsip yang tentunya memiliki kemiripan walau tidak sama persis.
1. Tuhan adalah Yang Maha Pencipta dan Pemilik segala-galanya, Dia adalah penentu segala sesuatu.
2. Kita mencintai dan mengagungkan nama-Nya lebih dari segala-galanya.
3. Kita semua sebagai manusia telah berdosa atau memiliki kesalahan dan kekurangan.
4. Â Bukan hanya secara ritual, religi dan rohani saja kita berusaha untuk mendekatkan diri dan mohon ampunan dan perlindungan dari-Nya.
Khususnya poin keempat, bagi umat Muslim di seluruh dunia saat ini sedang menjalankan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadan.
Meskipun aku bukan penganut Agama Muslim, namun aku dibesarkan dalam keluarga besar dan persahabatan multi rasial dan kepercayaan yang saling memahami dan menjunjung tinggi toleransi.
Dalam kesempatan ini izinkanlah aku berbagi sekadar pengingat indah bagi kita semua secara universal.
1. Ibadah/ibadat puasa dalam agama apapun sesungguhnya bukan hanya menahan lapar, haus dan segala secara fisik saja, melainkan belajar tentang pengendalian diri, menahan diri dan hati secara keseluruhan.
Mari sama-sama berusaha untuk melatih diri yang selama ini suka bergosip, mengeluh, dan sebagainya. Sekaranglah saat yang tepat untuk memulai hal yang baru.
2. Puasa, ibadah/ibadat, berbuat kebaikan dan kebajikan bukan hanya demi pahala saja, tidak perlu dibatasi waktu hanya dalam bulan ini saja melainkan setiap saat dan setiap hari sebelum dan sesudahnya.
3. Bukan hanya perbuatan-perbuatan tidak baik yang harus dihindari (mencuri, menipu dan sebagainya), akan tetapi juga perbuatan-perbuatan yang seringkali kita anggap biasa-biasa saja namun mungkin bisa mendatangkan ketidakberkahan bagi kita semua.
Semoga bermanfaat dan selamat menjalankan ibadah puasa.