Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 77)

16 Maret 2023   07:38 Diperbarui: 16 Maret 2023   08:10 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi desain pribadi

"Wow, jadi Papa Orion hingga kini masih berada dekat sekali dengan sumber bahaya! Sepertinya aku harus mendengar darinya juga. Apakah zombie Russell masih bisa diajak bicara? Dan... apakah mereka takkan segera 'mengakhiri hidupnya' seperti yang lain?"

***

Setelah menikmati santap siang, Kenneth dan semua stafnya kembali ke Lab Barn untuk melanjutkan penelitian Octagon yang tertunda. Dilengkapi dengan segala protokol kesehatan plus pengamanan ekstra ketat mereka kembali mencoba memasuki ruang isolasi Russell.

Yang satu itu ternyata begitu lapar, haus, sesak, dan begitu 'gembira' saat sadar ada pengunjung! Begitu pintu terbuka, ia spontan meloncat, menyerbu rombongan Kenneth dan tiga stafnya bagai angin ribut. Akan tetapi,

"AAARGH!"

Sebuah tongkat kejut beraliran listrik sepanjang tiga puluhan sentimeter, benda mirip senjata pelumpuh di film-film membuat Russell tetiba terhempas ke lantai. Kenneth mengacungkan, lalu memegangnya bersilang bagai perisai, bergaya bagai seorang kesatria abad pertengahan. Lalu diopernya senjata itu ke tangan seorang stafnya, mencoba terkesan menyesal dan mencoba pendekatan yang lebih bersahabat.

"Well, maaf, bukan diri kami untuk kau mangsa, tenang, kami tak lupa membawa 'santap siang' spesial untukmu, Tuan Russell. Kami takkan pernah menyakitimu, malah sebaliknya, kami sungguh berterima kasih dan sangat menghargaimu!"

Kenneth memandang iba sekaligus puas karena berhasil menemukan satu bukti teori kelemahan manusia korban reanimasi alias mayat hidup zombie Octagon; peka terhadap setruman. Mungkin listrik takkan membunuh namun terbukti bisa melumpuhkan. Durasinya belum bisa ditentukan, namun lumayan untuk memberi efek menjinakkan. Russell menggeram lemah, sepertinya kesal sekali, namun tak berdaya untuk sementara.

Kedua sisa anggota geraknya masih lumpuh untuk sementara. Keadaan itu langsung dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Kenneth dan timnya. Mereka menggotong zombie yang tak berdaya itu ke ranjang,
membaringkan Russell yang hanya bisa menggeram kesal. Tetapi mereka tak membelenggunya. Dari luar kamar, tiga buah pagar besi tinggi serupa jeruji penjara portable dimasukkan beberapa orang pegawai dengan tiga buah lori. Yang satu memiliki pintu bergembok. Tiga pagar besi itu 'disatukan' mengelilingi ranjang Russell yang menempel ke dinding ruangan. Zombie itu kembali terkepung.

"Dengan ini kita segera bisa mencoba beberapa eksperimen. Kita tunggu hingga efek kejut listrik hilang!"

Setelah 'kerangkeng' itu jadi dan Russell dipastikan takkan bisa meruntuhkan, membuka pintu atau menjatuhkan sel kecilnya, Kenneth melepaskan beberapa hewan pengerat kecil hidup ke dalamnya. Makhluk-makhluk itu langsung panik mencicit dan berloncatan di dalam, seakan-akan tahu jika ajal mereka segera tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun