Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 63)

6 Maret 2023   16:33 Diperbarui: 6 Maret 2023   16:42 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi desain pribadi

Malam itu di atas ranjang ruang isolasi, Orion mencoba untuk tidur, namun tak bisa hingga nyenyak. Berulangkali ia hanya memejamkan mata, terjatuh dalam tidur ringan yang melelahkan, lalu terjaga kembali. Sayup-sayup ia masih dapat mendengar erangan tetangga kamar isolasinya, Russell, sosok yang tak pernah dan tak ingin ia bayangkan.

Apakah Russell takkan bisa diselamatkan, sama seperti tokoh-tokoh di film apocalypse horror yang kadang kutonton waktu senggang? Walau bagian tubuh korban terinfeksi telah diamputasi, virus itu tetap ada, ikut mengalir dalam darahnya? Orion berkali-kali terjaga dan mengecek diri sendiri jangan-jangan juga muncul perubahan mengejutkan pada tubuh dan kulitnya. Sejauh ini tak ada hal aneh, bahkan demam, rasa haus, lapar serta sesak napas tak lagi ia rasakan. Ia sudah jauh lebih membaik luar dalam daripada tadi pagi. Semua berkat chat-nya bersama Rani.

Ia begitu ingin membacanya ulang dari awal hingga akhir, sayangnya semua kata dan data sudah ia hapus. Nomor Rani pun ia tak berani simpan dengan nama sebenarnya. Ia begitu teguh melindungi istrinya walau masih berstatus yang 'kedua'.

Bagaimana dengan ibuku dan juga Reverend James? Sekeluarnya aku dari sini, aku harus bisa menemui mereka lagi dengan cara apapun! Surat pernikahan dengan Rani mungkin sudah jadi, sudah ada di gereja Chestertown! Mama juga perlu segera dihubungi, namun ini sudah malam, tak ingin kuganggu beliau. Besok pagi-pagi sekali, apa aku coba saja meneleponnya dengan sisa-sisa energi bateraiku?

***

Sementara di kamar utama main mansion, Lady Rosemary turut merasa gelisah. Ia sedikit menyesali terburu-burunya melakukan penandatanganan dua surat yang belum lama ia lakukan. Pertama, surat yang ia sepakati isinya bersama pria bernama Edward Bennet. Sosok misterius yang meneleponnya tadi serta mengatakan sesuatu yang tak ingin ia bicarakan. Kedua, surat yang baru saja ia tandatangani, sebuah perjanjian dengan dokter Kenneth Vanderfield.

Aku tak pernah membayangkan perubahan hidup yang begitu cepat. Kompleks yang tenang dan damai ini, hidup yang nyaman dan menyenangkan ini, tetiba harus berubah seketika dilanda virus Octagon!

Teringat kepada Orion yang tadi siang diamankan Kenneth, dicobanya untuk menghubungi ponsel pemuda itu. Tak ada balasan.

Hah, mengapa aku tiba-tiba mencemaskan suamiku yang masih tak peduli kepadaku itu? Seandainya saja aku bisa sekarang juga mengadakan inspeksi dadakan ke sana! Atau... apakah aku langsung mengecek saja CCTV rahasia yang ada di ruangan isolasinya? Telepon dariku saja tak diangkat-angkat atau berbunyi 'di luar jangkauan'. Apakah Orion meninggalkan ponselnya di kamar?

Lady Rosemary segera bangkit dari ranjang, menyambar kimono tidurnya dan bergegas keluar dari kamar. Ia belum pernah berkunjung ke ruang CCTV rahasia yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun