'Tak ada seorangpun di kamar isolasiku ini, hanya ada kita berdua. Dan kita bisa bersama sepuasnya.'
***
Sementara kedua pengantin baru itu asyik melakukan percakapan intim mereka, keluarga Delucas yang juga sudah berada di kamar mereka masing-masing masih merenungkan semua yang terjadi.
Sambil berbaring-baring di ranjang walau belum mengantuk, si sulung Leon masih penasaran, belum mendapatkan jawaban dari Rani sang guru. Si bungsu Grace masih resah memikirkan semua yang mereka alami hari ini. Kenneth juga baru saja kembali dari Lab Barn, ia malas memantau Orion yang diam-diam ia tak seberapa suka. Ia tahu, pemuda itu melindungi Rani. Meskipun belum punya suatu perasaan tertentu, Kenneth ingin mencoba pendekatan juga dengan si gadis Evernesia yang eksotis.
Yang paling resah malam itu siapa lagi jika bukan Lady Rosemary Delucas. Sudah beberapa malam ia tak mencoba bersama lagi dengan Orion. Walau mencemaskan suaminya itu, kini ia jauh lebih kesal pada masalah barunya sendiri. Bahkan merebaknya pandemi dan kemunculan zombie-zombie tak membuatnya segelisah ini!
Berulangkali mengepalkan tangan serta berpikir keras hingga kepalanya pusing, Rose belum juga berhasil menemukan solusi. Ia hanya bisa bermonolog sambil berjalan mondar-mandir di kamar utama, Awas kau, Edward Bennet! Jika kau berani menerobos masuk ke dalam kompleksku ini, akan kutangkap dan kujebloskan dirimu ke kamar mayat di Lab Barn agar kau terinfeksi Octagon dari dua jenazah yang ada di sana!
(bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H