Jadi, apa yang harus kita lakukan?
1. Memilih dan memilah apa yang kita akan katakan terutama di media sosial.
2. Mempelajari terlebih dahulu kultur atau kebiasaan yang berlaku. Seperti apa kata dokter atau tenaga medis, yang mungkin sudah sering kita dengar di sinetron atau film namun kerap kita abaikan atau anggap tak apa-apa jika digunakan pada ranah lain.
3. Tidak hanya berharap memancing sensasi atau keviralan dari apapun postingan kita.
Misalnya seperti pendapat yang tidak umum atau malah memancing keributan di antara khalayak yang barangkali tidak begitu menyukai konten terlalu liberal atau bebas atas dasar hak asasi manusia saja.
4. Hendaknya berhati-hati dalam menulis, jangan asal berasumsi jika kita menelurkan fiksi maka semua boleh tidak berdasar atau semaunya berdasarkan imajinasi belaka saja.
Karena itulah sekadar pengetahuan umum dan riset sangat dibutuhkan untuk dijadikan pegangan dan juga dasar bagi apa yang kita kemukakan. Jangan asal menulis berdasarkan fantasi atau halusinasi saja karena semua yang kita tuliskan memiliki dampak besar. Akankah ada yang terinspirasi dan meniru? Akankah dijadikan dasar pembenaran atas apa yang kemudian akan dilakukan pembaca?
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H