Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 56)

2 Maret 2023   10:58 Diperbarui: 2 Maret 2023   11:02 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku takkan minta macam-macam atau hal aneh-aneh. Aku anak baik-baik, aku telah dididik keras untuk itu. Just one simple thing. Please be my best friend." Leon nyaris tak berani memandang mata Maharani saat mengucapkannya.

Merespon pemuda tanggung itu, Rani awalnya hanya tertawa gelisah, "Aku 'kan guru bahasamu, bagaimanapun, sudah pasti aku akan menjadi sahabat terbaikmu dalam mempelajari Bahasa Evernesia, walau dalam keadaan krisis seperti saat ini."

Leon berdeham, "Bukan itu saja. Aku tahu itu, I knew it already. Satu hal lagi saja. Anda perlu tahu, sejujurnya, aku sangat tertarik kepada Anda sebagai seorang wanita muda asing yang dewasa, baik hati dan terpelajar."

Eh? Apa maksud anak muda di hadapanku ini? Rani tertawa gelisah sekali lagi. Ia khawatir ada telinga yang sengaja maupun tak sengaja mendengar semua percakapan itu. Segera ia bertanya, "Excuse me. What do you really mean?"

"Sesekali, kita bisa coba berkencan. Yah, yang tidak terlalu sulit atau aneh saja, misalnya naik kuda bersama, piknik kecil-kecilan di kebun. Kuharap Anda mau mencobanya bersamaku." Leon tersipu-sipu malu.

Rani terpana, nyaris menganga bahkan ingin tertawa. Tapi sungguh, ia tak tega menjawab sejujurnya.

"Uh, maafkan aku jika ini di luar ekspektasi Anda. Intinya, aku tulus, dan mohon jangan pandang umurku. Aku masih muda tetapi aku sangat dewasa dan bertanggung jawab." Leon berusaha untuk tersenyum.

Rani begitu ingin menolak sehalus mungkin. Ia sungguh tak tertarik kepada pria yang jauh lebih muda. Lagipula, ia sudah menjadi istri rahasia Orion Brighton! Akan tetapi, Leon adalah anak majikannya sendiri. Ia bekerja di sini, digaji oleh Lady Rosemary. Takkan bisa begitu saja ditolaknya tawaran kencan ini walau dengan cara baik-baik.

Aku juga butuh sekali informasi penting yang Leon ingin beritahukan itu. Kini, apa yang sebaiknya kulakukan?

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun