Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 56)

2 Maret 2023   10:58 Diperbarui: 2 Maret 2023   11:02 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orion dalam kamarnya berusaha keras untuk tetap tenang, memulihkan diri, tetap berpikir positif. Ia yakin daya tahan tubuhnya selama ini cukup terjaga. Kontak satu-dua detik dengan orang asing kemarin juga hanya pada bahu pakaian pria itu. Ia belum sempat menyentuh kulit, apalagi terkena hembusan napas dan semua cairan tubuh para suspek.

Dua tembakan tadi pagi mungkin akhir dari kedua orang asing semalam... Berarti, siapapun di luar sana bisa saja telah terinfeksi Octagon? Dan ibuku, bagaimana dengannya... astaga, Mama!

Orion begitu merasa ingin kabur dari kamar ini. Ia khawatir pada keadaan Magdalene yang tinggal seorang diri di kediaman Brighton tanpa pelayan, tanpa penjagaan, tanpa cukup persediaan makanan!

Orion memaksakan langkah-langkah beratnya untuk berjalan menuju pintu kamar yang terasa sangat jauh. Ditekannya gagang pintu dan didorongnya sekuat tenaga, namun sia-sia. Pintu itu ternyata dikunci dari luar oleh rombongan Rose tadi!

Melarikan diri dan meloncat keluar dari jendela, walau ini cukup tinggi berbahaya... Dapatkah aku melakukannya? Lalu pergi ke garasi rahasia dan mengendarai sepeda motorku, menyelamatkan mamaku...

Tetapi saat ia hendak nekat membuka jendela kamar itu, terpikir olehnya jika ia bisa saja celaka dalam perjalanan berbahaya itu. Kondisi kesehatannya yang lemah serta kemungkinan akan bertemu lebih banyak lagi suspek Octagon di jalan tetiba membuatnya galau.

Belum lagi, meninggalkan Rani yang tak tahu apa-apa seorang diri!

Tidak, tidak, tidak! Rani telah memiliki sebagian dariku. Ia kini adalah bagian diriku. Takkan tega kutinggalkan begitu saja. Mama juga pasti akan bertahan. Ia jauh dari siapa-siapa, kurasa kediaman lamaku masih cukup aman! Aku harus tetap berada di sini, menunggu hingga pulih dulu. Setelah sembuh dari demam dan semua perasaan sesak ini, baru akan kupikirkan langkah berikutnya.

***
Malam harinya, di Lab Barn markas dokter Kenneth Vanderfield.

Sepasang mata biru terbelalak lebar, pandangannya belum lagi fokus. "Tolong! Ini di mana? Cepat, keluarkan aku dari sini!"

Pria asing tanpa nama itu akhirnya sadar dari koma selama hampir 24 jam, menemukan dirinya ada di sebuah ruangan asing; terbaring di sebuah ranjang pasien darurat, nyaris tanpa busana, merasa sakit luar biasa. Mencoba untuk duduk tegak dan bangkit berdiri namun sia-sia belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun