"Uh, I just feel a bit worried about your health! Semalam Anda pamit untuk beristirahat lebih cepat, jadi aku..." Leon tak melanjutkan kata-kata itu. Ia tak ingin Rani sampai tahu ia semalam datang kemari hingga dua kali!
"I'm okay, thank you very much for your concern. Oh ya, by the way, mengapa kau sekarang menggunakan masker?"
"Perintah keras dari Yang Mulia Ratu Rosemary. Lebih tepatnya, mamaku dan si dokter Kenneth." Leon bersemangat menambahkan, "Akhirnya semua kata-kataku dan yang kita takutkan menjadi kenyataan. Baru saja Kenneth mengeksekusi, atau lebih tepatnya menembak mati dua zombie di luar pagar kompleks kami!"
Rani terkesiap. "Jadi, dua tembakan pagi-pagi tadi bukan suara letusan senapan latihan saja?"
"Ya. Dua orang mencurigakan di depan kompleks ini ternyata zombie korban warga Chestertown, mungkin yang pertama di daerah ini dari virus Octagon. "
Astaga. Jadi Orion semalam menyentuh tubuh seorang yang kini telah... Rani buru-buru menepiskan kemungkinan terburuk itu dari dugaannya.
"Ada apa, Nona? Kelihatannya Anda terkejut sekali."
"Oh, I'm alright. Hanya belum siap dengan pandemi berikut setelah berlalunya Hexa. Dunia ini mulai tua, kita sedang di ambang segala macam penyakit aneh dan berbahaya. Kurasa aku perlu masker juga mulai saat ini. I didn't buy any at recent visit to Chestertown!"
"Kebetulan aku kemari sambil membawakanmu lebih dari yang kita perlukan! Thankfully, my mum got lots of these before!" Leon merasa bangga seperti baru saja membawakan kado spesial pada kencan pertamanya. Diserahkannya beberapa kotak masker medis kepada Rani yang tentu saja menerima dengan hangat.
"Wow, so nice of you, Leon. Thanks once again!"