"Apa yang sebenarnya terjadi di luar sana, ready or not, true or false, aku harus segera mengetahui semuanya! Tak ada yang boleh ditunda-tunda! I have to find out all by myself!"Â
Leon sudah sangat ingin menyambar jaketnya kembali, mempersiapkan masker dan senjata tajam atau alat pemukul apa saja, lalu pergi seorang diri ke dekat pagar hidup di mana baru saja terekam dengan jelas sosok Orion sang papa sambung sedang mengecek orang mencurigakan yang sangat mirip dengan zombie itu!
"Aku tak ingin berprasangka buruk, tetapi ada baiknya jika semua terungkap; betulkah itu Orion atau aku hanya berhalusinasi karena terlalu mengantuk dan lelah!"
Baru saja Leon beranjak keluar dari ruangan, seorang penjaga di ujung koridor telah melihatnya dari kejauhan.
"Selamat pagi, Tuan Muda Leon Delucas! Still too early to be here, apakah Anda baru bangun tidur atau belum berangkat beristirahat? Maaf, tadi saya menemukan benda ini di lorong dekat kamar Anda! Mungkin Anda menjatuhkannya?"
"Oh, betul, ini kunci paviliun Nona Rani! Aku menemukannya tertinggal di suatu tempat." Leon menerimanya, merutuk dalam hati karena baru sekarang benda yang hilang itu kembali berada dalam genggaman, "Terima kasih, nanti aku akan mengembalikannya sendiri. Aku akan serahkan benda itu jika bisa bertemu Nona Rani nanti pagi."
Leon hanya bisa tersenyum pahit. Keberadaan penjaga itu menandakan seluruh kompleks telah kembali aktif dan terjaga ketat.
"Sama sama. Maafkan jika saya ikut campur. Sebaiknya Tuan Muda Leon kembali ke kamar tidur, hari ini masih terlalu pagi untuk beraktivitas. Lady Rosemary Delucas telah merancangkan penjagaan yang lebih ketat, kami dititahkan untuk menjaga semua anggota keluarga sebaik-baiknya!"
"Oke, terima kasih. Selamat pagi. Aku segera akan kembali ke kamar..."
"Perlu saya antarkan?"