"Tidak, Anak-anakku. Kurasa itu bukan ide yang baik. Sahabatku Rose takkan suka jika aku, yang bagaimanapun 'harus berakting' sebagai mertuanya sendiri, ada di sana mengawasi 'pernikahan' kalian."
"Oh, yes, what a pity, Mama. But you're right. Ingatlah, Ma, kami akan kembali lagi kemari untuk memastikan Mama baik-baik saja!" Orion dan Rani bergantian memeluk Lady Mag sebelum keduanya berjalan ke sepeda motor yang menunggu di halaman depan.
"Stay safe, both of you! Semoga dunia ini baik-baik saja!"Â
"You too, Mama! Kami akan selalu mengabarimu, keep in touch! See you soon."
Tegar, Mag melepas keberangkatan Orion dan Rani. Lalu ia kembali masuk ke dalam main mansion Brighton yang kembali gelap dan sepi.
Orion dan Rani kembali berada di jalan raya perbukitan Chestertown yang sangat sepi. Sang istri erat memeluk pinggang suaminya yang mengendarai motor tuanya sedikit lebih cepat daripada saat mereka datang semalam. Matahari belum lagi muncul dari ufuk timur. Orion tak banyak bicara sepanjang perjalanan pertama mereka sebagai suami istri itu.
"Orion, do you mad at me? Mengapa kau diam saja?" Rani berusaha memecah kebekuan suasana.
Orion sejenak masih terdiam, lalu berusaha tertawa, "Oh, tentu saja tidak! Hanya memikirkan masalah kita yang menunggu di depan mata. Ingat, Sayang, begitu mencapai kediaman Delucas, kita harus kembali 'menjauh' untuk sementara," Orion diam lagi, lalu menambahkan dengan suara jauh lebih rendah dan mesra, "biarkan aku yang mencari jalan bagaimana caranya bisa 'bersama' denganmu!"
Memikirkannya, Rani diam-diam merona. Semua yang belum lama terjadi telah mengubah hidupnya selamanya. Kini ia tahu bagaimana rasanya bercinta bersama seorang Orion Delucas, tidak, Brighton. Selain tubuh dan wajahnya begitu tampan dan indah, ia begitu istimewa.
"Astaga, Orion, aku tak tahu bagaimana kita bisa melakukannya lagi secara diam-diam! Itu sama saja dengan kau 'menyelingkuhi' Lady Rosemary!"
"Demi kau, aku bersedia melakukan segalanya! Bahkan jika kita terpaksa diusir dan kehilangan segalanya!"