Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 39)

22 Februari 2023   16:38 Diperbarui: 23 Februari 2023   08:42 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi edit pribadi

"Semua senjata dan cadangan amunisi aman dan terisi penuh, Milady Rose!" Henry Westwood datang melapor, "Setiap area publik kompleks kita sudah dipasangi CCTV.  Malam ini kita bisa tidur dengan nyenyak. Kompleks perkebunan-peternakan sudah dibentengi dengan baik. Jika perlu, kami sudah menyiapkan kejutan super spesial juga untuk keadaan darurat." Henry menutup laporannya.

"Wow, super spesial seperti apakah itu?" Leon tentu saja antusias, "Apakah Mama memasang aliran listrik tegangan tinggi pada kawat berduri yang kelak bisa memanggang zombie-zombie itu?"

"Hus, Leon! Kakak tak beretika sama sekali! Kita masih menikmati puding vanila berlumur saus stroberi, jangan bicarakan lagi hal menjijikkan seperti itu!" Grace lagi-lagi menyikutnya.

"Oh, maaf, maaf..." Leon malah terkikih gelisah.

"Oh, maafkan, tapi aku merasa kurang enak badan. I feel under the weather!" Tetiba Rani berdiri, "Permisi, izinkanlah aku undur diri, kembali dulu ke paviliun! Terima kasih untuk jamuan makan malam yang lezat ini! Excuse me, everyone! See you all tomorrow."

"Kau tak apa-apa? Alright, go ahead, rest well, sleep tight! Don't let bed bugs bite you!" Lady Rose kelihatannya tak peduli, malah di mata Rani terkesan sedikit senang karena Rani akhirnya pergi dari dekat Orion!

Rani sudah hampir keluar dari pintu utama main mansion yang terbuka ketika sebuah suara memanggilnya.

"Wait a minute, Nona Cempaka! Aku bisa memeriksamu! Let me examine you in the guest room!"

Uh, dokter Kenneth? Rani merasa malas melayani tawarannya. Namun bagaimana ia bisa menolak?

"Aku bertanggungjawab penuh atas kesehatan semua staf dan keluarga di sini! Bagaimanapun Anda akan kuperiksa, sebab aku tak ingin Lady Rosemary menganggapku tak berdedikasi pada kewajibanku sebagai seorang dokter!" Kenneth mendekat, seolah mendesak walau Rani belum mengatakan ya atau tidak.

Uh, bagaimana ini? Rani merasa malu. Di Evernesia, ia selalu memeriksakan diri kepada dokter wanita di puskesmas saat dirinya kurang enak badan. Namun di sini, di negeri yang jauh dan berbeda adat istiadat ini? Bahkan seorang Orion saja belum pernah melihat bagian tubuhnya yang tersembunyi! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun