Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 34)

21 Februari 2023   13:36 Diperbarui: 21 Februari 2023   13:37 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi edit pribadi

Orion tak menyia-nyiakan sedetikpun waktu di Chestertown. Satu-satunya gereja tua yang ada di kota kecil itu tampak sepi. Sudah berdiri sejak ratusan tahun silam, bangunan tempat ibadat itu masih berdiri megah dan sangat terawat. Kapasitasnya hanya beberapa ratus umat untuk sekali kebaktian. Siang hari ini ruangan utamanya nan megah dengan langit-langit tinggi tampak kosong. Cahaya matahari masuk menerangi interior dari jendela-jendela kaca panjang berhias kaca berwarna ornamental di setiap sisi.

Pernikahan Orion dengan Lady Rosemary beberapa hari silam tidak dilaksanakan di sini. Lady Rose menggelarnya di main hall kompleks Delucas 'dengan alasan privasi dan keamanan', pernikahan yang digelar tertutup itu tidak seperti sosialita kota lainnya. Saat itu Orion dan ibunya Lady Magdalene setuju-setuju saja, mereka juga tak ingin menggembargemborkan semua yang terjadi. Tak ada seorangpun sahabat dan teman keluarga Brighton yang diundang. Pengumuman pernikahan mereka dilakukan secara tak langsung, hanya lewat online dan dari mulut ke mulut. Tak pernah ada berita atau iklan ucapan selamat di surat kabar lokal Chestertown, jadi tak ada kehebohan.

"Alasan Rose benar, semua ini 'demi privasi dan terlalu mendadak', namun aku merasa semakin ganjil saja." Orion berjalan melewati deretan kursi, berbelok di area altar menuju pintu samping yang menuju kantor gereja.

Tak lama, pemuda itu sudah bertemu muka dengan Reverend James. Pendeta setengah baya itu ramah menyapa, "Selamat siang, Tuan Orion Brighton, apa kabar? Ada kabar apa sehingga Anda datang ke Rumah Tuhan hari ini?"

Orion sedikit terkejut dengan kalimat sapaan sang pendeta, "Selamat siang juga, Rev. James. Kabarku baik, terima kasih. Oh ya, semoga Anda juga sehat-sehat saja."

"Of course, saya baik-baik saja. Lately, I never go anywhere. Aktivitas kota ini belakangan sedikit aneh sejak dikabarkan ada penyakit misterius di Everance, jadi kuputuskan untuk berdiam diri saja."

Orion sedikit merasa heran dengan pernyataan James. "Tanpa berpanjang lagi, Rev. James, aku ingin menanyakan sesuatu dalam flash disk yang kubawa ini, jika Anda tak keberatan!"

"Silakan saja!" Rev. James mempersilakan Orion duduk di hadapan meja kerjanya. 

Tak lama, foto-foto unduhan dari komputer perpustakaan Delucas juga sudah tersaji di layar monitor Rev. James.

"Siapa pria yang bersama Lady Rosemary Delucas ini, Tuan Orion?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun