Lalu, menjawab pertanyaan di atas pada awal pembahasan. Mengapa Dorian Gray tidak akan ditayangkan di Indonesia?
Bukan karena seramnya, bahkan sesungguhnya film ini sedikit minus ketegangan yang biasa hadir dalam film horor. Film ini memiliki beberapa adegan khusus dewasa, unsur seksualitas dan LGBT yang kurang cocok dengan budaya Indonesia.
Kisah yang kadang lambat mengalir serta kurangnya ketegangan mencekam ala film horor menjadikan film ini kurang cocok diganjar predikat film horor sejati. Pemeran-pemeran wanitanya juga cenderung tampil biasa saja, tidak seluar biasa atau malah cenderung tertutupi sosok Dorian Gray.
Namun di balik semua kekurangan itu, ketampanan dan pesona seorang Ben Barnes sebagai eye candy atau muse menjadikan film ini tetap nikmat dan asyik untuk ditonton.
Selamat menikmati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H