Inilah Tiga "TA" yang Paling Kita Butuhkan dalam Hidup!

Bukan harTA, tahTA, waniTA, ya.

Ada tiga TA yang sering kita lupakan dalam hidup. Mungkin kita sudah miliki, bahkan kita jalani, namun kerap kita abaikan, sepelekan, bahkan lupakan. Apa saja tiga TA itu?

1. CinTA

Baca juga: Nyala Nyata Lilin-lilin Keadilan

Cinta bukan hanya berarti cinta pacar, kekasih, gebetan, bahkan pasangan suami istri. Cinta secara universal kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepada keluarga, sahabat, teman, rekan. 

Bahkan mencintai 'musuh' barangkali hanya bisa dilakukan oleh mereka yang paling luar biasa besar hati dan pengendalian dirinya.

2. KaTA

Kata bukan berarti semua bentukan aksara bermakna dalam lisan atau tulisan saja, melainkan semua kata yang kita keluarkan dan terima. Kita mungkin tak bisa menyaring atau memilih semua kata yang masuk (baca atau dengar). Akan tetapi kita selalu bisa mengatakan atau menuliskan semua yang terbaik. Pilihan ada pada kita!

Baca juga: Penulis Harus Berani Beropini, Jangan Hanya Menghalu Sepanjang Hari!

3. TalenTA

Baca juga: Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 27)

Talenta bukan hanya sekadar bakat atau apa yang kita bisa lakukan secara lebih baik!

Talenta adalah anugerah Tuhan yang Ia titipkan kepada kita untuk kita jalankan dan usahakan sebaik mungkin.

Kita mungkin hanya dikaruniai atau memiliki satu dua talenta saja. Mungkin beda jauh, kalah telak dari yang memiliki lima atau sepuluh. Mungkin kita kerap merasa, ah, Tuhan tidak adil. Akan tetapi, setiap talenta di tangan kita itu unik dan luar biasa. Itulah senjata pamungkas kita dalam menghadapi setiap bahaya alias masalah dalam hidup.

Lebih baik satu talenta yang didayagunakan sebaik mungkin, daripada sepuluh talenta yang dipendam dalam tanah!

Mari gunakan dan kembangkan talenta kita sebaik mungkin. Misalnya dalam menulis, mari kita tetap berusaha unik sesuai gaya dan ciri khas pribadi, tulus, terakan kata terbaik. Jauhi plagiasi, peniruan, dan penggunaan kata-kata yang kurang tepat dan kurang elok dan layak untuk dibaca dan dikatakan.

Bukan berarti semua harus selalu baik dan positif seratus persen, melainkan bermanfaat dan cukup makna.

Semoga dapat menjadi renungan dan bermanfaat.