Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 26)

15 Februari 2023   08:06 Diperbarui: 15 Februari 2023   08:47 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dokumentasi pribadi

Kurasa malam ini aku tetap di sini saja. Makan cemilan yang kubeli di Chestertown.

Di ruang makan utama, beberapa jenis hidangan pembuka telah disajikan. Leon makan dengan lahap, walau Grace sering memelototinya, "Tunggu Nona Rani dulu, kau sangat tak elegan, Tuan Muda Leon!"

"Duh, aku terlanjur lapar, Nona Rani mungkin tertidur karena kelelahan!"

Kenneth datang kembali sendirian, tanpa Rani. Orion menatap pria itu, setengah tak sadar bertanya, "Di mana Rani, is she okay?"

Kenneth menggeleng. "Pintu paviliun nomor tujuh kuketuk. Kurasa Nona Maharani Cempaka sedang mandi atau jatuh tertidur. She didn't answer me." 

"Hmph, kelihatannya kau mencemaskannya lebih dari apapun dan siapapun, My Hubby Orion, apa kau juga ingin mencari Nona Cempaka?" Lady Rose tampaknya sedikit menyentil suaminya yang belakangan lebih akrab kepada sang guru dibanding dirinya sendiri!

"Mama, aku juga cemas kok," Leon buka suara, "mungkin Nona Rani sedang kurang enak badan atau kedinginan, wajar saja. She didn't come from a subtropical country."

"Jika begitu, izinkan aku mengantarkannya makan malam!" Orion merasa tak ada yang salah jika ia mengusulkan hal itu. 

Sebelum Rose sempat protes, Grace dan Kenneth seperti kompak mendukung Orion, "Ide baik!" Grace mengangguk, "Besok kami ingin Nona Rani bisa mengajar, tak mau jika ia jatuh sakit!" Disambung kalimat 'perhatian' Kenneth, "Sebaiknya memang ia makan tepat waktu. Menunggunya di sini takkan membawa hasil."

"Mengapa mesti kau, Darling?" Rose masih mencoba menahan, "Henry bisa melakukannya."

"Hanya sebentar saja, aku segera kembali."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun