"Nona Maharani Cempaka, apabila Anda merasa ada rasa yang kurang pada hidangan ini atau ada yang ingin dikritik, silakan katakan, kami akan perbaiki. Kami selalu berusaha menghidangkan kudapan yang terbaik!" Henry yang setia menunggu di sisi meja mencoba memecah kekakuan.
"Oh, tidak ada, thank you, Sir. Semuanya pasti enak-enak! Baiklah, akan kucoba satu-satu!" Rani terkesiap dan mencoba tersenyum. Perutnya tak begitu lapar walaupun belum diisi. Begitu banyak hal terlintas di pikirannya, mulai dari kejadian tadi dengan Orion hingga apa yang mungkin terjadi di masa depan.
"Makanlah, Nona Rani, nanti kau jatuh sakit. Sebentar lagi Everopa akan memasuki musim dingin, di sini juga akan turun salju!" Orion tak bisa terlalu memberi perhatian lebih di depan ketiga orang lain ini.
Tetap saja, kedua putra-putri Lady Rose sepertinya suka menunjukkan sindiran mereka, "Ehm, maaf, Papa Orion, tampaknya Anda tak mencemaskan mama kami!" Grace sepertinya sengaja mengatakan itu.
"Uh, maaf, Grace aku bukannya tak memikirkannya sama sekali. Aku yakin Rose pasti baik-baik saja dan akan segera pulang!" Orion tersenyum kepada anak-anak sambungnya.
"Betul!"
Suara itu membuat semua orang menoleh ke arah pintu beranda. Lady Rose telah kembali bersama seorang tamu pria.
"Orion Delucas, suamiku, dan Nona Maharani Cempaka, perkenalkan, ini dokter Kenneth Vanderfield, seorang dokter terkemuka Everlondon asal Chestertown yang sengaja kuundang untuk tinggal bersama kita di sini sebagai dokter pribadi kita semua!"
Maharani terkesiap. Tadinya ia sudah bersiap-siap jika Lady Rose akan menyemprot dirinya bersama Orion karena mereka telah 'berani' pergi berdua tanpa sepengetahuannya. Namun wanita anggun itu tampaknya bersikap biasa-biasa saja, bahkan dengan ramah memperkenalkan dr. Kenneth.
"Hai dr. Vanderfield! Namaku Leon, ini adikku Grace, kami putra dan putri Lady Rosemary. Selamat datang di Kediaman Delucas!"
"Selamat datang. Aku Orion, ehm, suami Lady Rose." Orion sedikit curiga kepada pria 'baru' ini, tetapi ia berusaha untuk tampil ramah.