Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 7)

3 Februari 2023   16:49 Diperbarui: 3 Februari 2023   16:51 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedengarannya Lady Rosemary Delucas sangat marah dan tak ingin mendengar perkataan Orion itu. Ia berdiri, bergegas menutupi tubuhnya yang nyaris polos itu dengan kimono tidur, lalu melemparkan sesuatu ke Orion yang masih diam terduduk di atas ranjang mereka.

"Ini, kenakan kimono tidurmu dan cepat keluar dari kamarku! Dasar suami tak berguna!" maki Lady Rose dengan kesal.

Astaga! Mereka tak jadi melakukan hubungan suami-istri? Maharani merasa sedikit lega walau jadi kebingungan sendiri, Mengapa? Sungguh aneh sekali!

"Aku tak ingin lebih jauh lagi karena aku belum bisa sepenuhnya mencintai Anda, Lady Rose!" jujur Orion, yang juga membuat Maharani di luar sana terhenyak.

"Bagaimanapun juga, kau ada di sini karena harus memenuhi kewajiban keluargamu! Kau terikat seumur hidup denganku! Kau takkan pernah bisa lari begitu saja seperti saat ayah dari Leon dan Grace pergi meninggalkanku!"

Maharani buru-buru bersembunyi di balik sebuah lemari pajangan besar di koridor saat Orion, sudah mengenakan kimono tidur pria berwarna hitam, keluar dari kamar utama milik Lady Rose. Jantung Rani masih berdebar-debar, ia berharap sambil memejamkan mata agar Orion tidak lewat ke arah di mana ia berada.

Duh, koridor ini luas tapi tidak ada tempat berlindung kecuali di balik lemari ini, dan jika ia menuju ke sini, aku akan ketahuan! Maharani menunggu dalam diam sambil berjongkok serendah-rendahnya, berharap agar kehadirannya tidak disadari.

Beruntung, ternyata Orion tidak lewat ke arah lemari di mana Maharani bersembunyi. Pemuda itu pergi ke arah lainnya dan berbelok, menghilang di ujung sana.

Maharani mengembuskan napas lega. Ia ingin menyusul Orion, namun masih merasa segan sekali.

Semua yang baru ia saksikan dalam diam membuat dirinya terusik, juga merasa prihatin. Benarkah Orion dan Lady Rose belum menjadi suami-istri sejati, seperti tadi pengakuan pria itu kepadaku? 'Perempuan tua itu bukan istriku!' Astaga, mengapa pria sebaik dia bisa mengatakan hal itu? batin Maharani, Hah, baik? Mengapa aku langsung memihaknya dan berpikir jika dia benar-benar baik?

Diputuskannya untuk keluar dari persembunyian dan menyusul Orion sesegera mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun