(Bagian 3 dari 3, tamat)
"Serius, Hen? Kamu mau kencan dengan Si Misterius Jason Yang? Koko-koko ala bintang C-drama yang ganteng itu, Si Shuai Ge?"
Semua penulis yang mengidolakan dan mendukungnya di sebuah grup chat para penulis besutannya merasa begitu bangga pada kisah Heni yang begitu antusias hingga terburu-buru membocorkan rencana kencan rahasianya.
"Di Jakarta? Jauh lho, Hen!" kata salah satu temannya 'yang masih remahan rengginang' itu.
"Sudah dibelikan tiket pesawat, lho. Itulah hebatnya seorang Jason Yang!" bangga Heni lagi.
"Wah, semoga beruntung ya! Jika sudah dibukukan dan difilmkan jangan lupa ingat kami-kami ya! Bagi-bagi giveaway!"
"Of course dong ah! Pulsa, Dolar, apa aja siap ditebar, ada puluhan jeti ini!"
"Hebat, luar biasa, salut!" ramai semua anggota grup menyambut. Tentu saja, kecuali Aini.
"Tapi ini rahasia ya, teman-teman. Orang tuaku saja tidak tahu lho, jika aku adalah Xiao Hong Qun!"
"Oh, tenang saja, Hen. Kita kan sekebon sefrekuensi! Percayalah pada kami!"