Bagaimana rasanya bisa dapat tempat luar biasa di beranda seperti masuk Tren Pekan Ini?
Bersyukur saja. Bukan karena ini itu melainkan kuasa Yang Maha Esa saja. Terima kasih jika pembaca tercinta sudah meluangkan diri mampir membaca.
Sebagai penulis hobi yang hanya bisa berbagi sesekali, kadang 3-5 kadang 1 atau 2 saja, saya menulis semampu dan sesempat-sempatnya. Tak ada yang dipaksakan, sesuai apa yang saya ingin dan mau saja. Ini beberapa tips, bukan, panduan, bukan juga... melainkan pengalaman.
1. Saya membaca karena saya sadar jika saya tidak tahu apa-apa.
Sangat kudet. Kurang update. Karena itu saya mencari tahu. Apa yang sedang menarik perhatian kita semua? Apa yang dibutuhkan publik?
Bukan hanya satu ranah tertentu. Bukan hanya satu genre. Sadar jika kita tak bisa memfokuskan diri pada satu saja, akan banyak yang bisa membaca. Menulis ibarat menyiram sebuah tanaman, bukan cuma si tanamannya saja, tanah sekitar dan pot bahkan tanaman sebelah pasti akan terpercik air dari selang.
2. Saya membaca banyak hal, lalu tahu dan terinspirasi, baru menarik kesimpulan untuk menulis.
Kebanyakan penulis akan menulis langsung saja sesuai sumber, saya tidak. Melansir tak apa-apa, akan tetapi tak perlu dari awal hingga akhir/mengutip semuanya.
Hanya copas sumber plus tambal sana sini, tidak kreatif dan sangat dekat dengan apa yang namanya plagiasi, bukan? Boleh copas tapi hal yang perlu saja, juga ditulis sumbernya.