Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tulisan adalah Produk Kata-kata, tapi Bukan untuk Jualan Belaka!

24 Januari 2023   07:21 Diperbarui: 24 Januari 2023   07:33 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via The Notion Press

Tulisan selalu kita terakan dengan segenap hati dan makan waktu. Bukan hanya asal jadi saja. Kita menulis ibarat melukis, merangkai bunga, memainkan alat musik. Siapapun menulis rata-rata untuk dibaca orang lain.

 "Tersimpan aneka harapan dan keinginan dalam sebuah tulisan."

Tentunya ingin mendapatkan penghasilan adalah atau bisa jadi salah satu keinginan kita. Akan tetapi keinginan itu terkadang menjadi sesuatu yang berlebihan alias terlalu berambisi.

"Apakah tidak boleh?"

Bukan begitu. Kita memang harus berjuang agar produk kata-kata kita dikenal, jika bisa oleh seluruh Indonesia dan dunia.

Akan tetapi berjuangnya bagaimana dahulu? Apakah dengan saling sikut dan saling tohok dengan penulis lain? Atau dengan berani menorehkan kata-kata sensitif dan atau kata-kata yang mengundang kontroversi? Apakah dengan melakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) atau bahkan tega melakukan plagiasi?

Tentunya tidak, bukan? Saya percaya masih sangat banyak rekan penulis jujur yang tidak berpikir ke arah sana dan masih bisa berubah pikiran, seandainya pernah atau masih terjerumus di dalamnya.

Baca juga: Uang, Uang, Uang

"Jadi, bagaimana kita seyogyanya memandang sebuah tulisan karya kita maupun rekan-rekan kita?"

Tidak seperti produk makanan-minuman, pakaian, kendaraan dan barang fisik apapun pada umumnya, tulisan adalah sebuah produk jasa. Fisiknya adalah buku, namun tidak semua tulisan telah dan bisa dibukukan.

Produk kata-kata kita bukan hanya untuk dijual putus lalu selesai. Bukan hanya menghibur lalu dilupakan. Melainkan akan terus ada dan bisa dibaca siapa saja bahkan setelah kita tiada!

Produk kata-kata juga bukan hanya fiksi, non fiksi, apa saja yang bisa dibaca semua orang. Kita mungkin bukan seorang penulis, hanya saja dalam keseharian pasti pernah menulis. Statuskah, chat-kah, apa saja.

Sudahkah kita coba tuliskan yang terbaik? Bukan berarti harus positif, bagus, manis dan menarik saja. Melainkan jujur, lugas, tegas, namun tetap sopan santun.

Produk kata-kata kita mungkin tidak dijual, namun harga diri kita tertera jelas di dalamnya.

Semoga bisa direnungkan bersama dan cukup bermanfaat bagi kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun