Jika di sekeliling kita tampaknya tak ada siapa-siapa peduli, kadang itu hanya perasaan kita saja, atau mungkin juga benar. Kadang saya takut jika orang-orang yang sudah lama saya kenal berbalik melawan saya hanya karena satu-dua orang bermasalah dengan saya, padahal sebenarnya saya merasa tidak ada masalah pribadi dengan mereka.
Kadang saya juga kerap berprasangka, jangan-jangan, saya selama ini dikelilingi oleh orang yang tidak terlalu peduli.
"Siapa yang masih berada di pihak kita? Siapa yang sebenarnya kita bisa percayai?"
Satu yang pasti, pasangan hidup yang telah mengenal kita selama ini. Meskipun tampaknya tidak terlalu peduli, tetapi suami sayang kepada saya. Dan saya tahu jika ia selalu ada untuk saya.
Keluarga, walau kurang tahu banyak sekalipun, pasti tetap membela saya.
Dan terutama teman-teman sesama penulis dan pembaca setia, kalian tahu seberapa saya berusaha menuliskan dari hati dan dengan hati. Seberapa banyak saya meluangkan waktu untuk saling mendukung dan menyemangati.
Jangan sampai kiranya persahabatan dan kekeluargaan yang selama ini kita jalin terganggu hanya karena masalah yang dicari-cari dan sebenarnya timbul hanya secara sepihak dengan praduga-praduganya.
Saya sadar, sebagai penulis belum tentu semua yang kita tulis berkenan bagi orang lain. Begitu banyak motivasi menulis yang tidak bisa disamakan dan bahkan sesama penulis yang menganggap kita sebagai saingan.
Padahal kita tak ingin cari lawan, kita hanya ingin menulis dan bersuara lewat kata-kata tulisan dengan penuh kedamaian.
Jadi, saya bersyukur jika masih ada yang percaya dan mendukung apa yang saya tulis. Bukan karena saya sudah luar biasa berhasil, melainkan karena saya berusaha agar bukan saya saja yang maju. Kita sama-sama maju, tak ada yang duluan dan belakangan. Jalan bisa berbeda, ada yang lebih mudah ada yang lebih susah, namun semua kiranya sama-sama menikmati proses.