Ingin berkelana ke ujung dunia terindah sekaligus untaian aksara cinta yang berpadu mesra lewat sebuah buku? Nikmatilah Love in Santorini.
Berbeda dari kebanyakan novel karya penulis Indonesia masa kini yang panas menjamur di dunia maya tanpa kendali, Fidele Amour mencoba memperkenalkan kebudayaan dan adat Yunani dan Kroasia, dua negeri jauh bak permata terpendam yang siap diangkat ke mata dunia.Â
Tema romansa yang sudah menjadi mainstream gaya penulisan masa kini dibawakan secara unik dan berbeda. Bukan melulu menyasar kisah cinta antara dua tokoh utama yang selalu dinantikan oleh mayoritas pembaca-pembaca masa kini, Fidele Amour tidak ingin langsung masuk ke sana.
Dengan cara unik dan tersendiri, pembaca diajak mengenali tokoh-tokoh terlebih dahulu agar terdeskripsi dengan baik dalam benak. Bukan hanya visual tokoh saja yang dipentingkan, melainkan latar belakang tempat atau setting di mana kisah dimulai.Â
Membaca novel ini, jangan harapkan langsung ada romansa bak-bik-buk antara dua insan bercinta. Tidak ada yang mudah ditebak, siapa akan dengan siapa, apa yang akan terjadi? Pembaca dijamin akan terus penasaran hingga halaman terakhir.
Begitu mengenal tokoh utama pria tampan rupawan bernama Helios Evander, berasa tidak sabar ingin tahu ke mana arah kisah ingin berlanjut. Begitu pula dengan Edera Minerva, gadis cantik yang membuat kita dengan cepat berimajinasi tinggi. Ke mana kira-kira kisah mereka akan berlanjut? Apakah dengan mudah ada hubungan spesial terjalin antara mereka, atau sebenarnya tidak akan bertemu karena mereka benar-benar bagaikan langit dan bumi?
Tidak seperti kisah-kisah populer lain yang mudah diketahui ujung-ujungnya, Fidele Amour menghadirkan banyak tantangan dan tanda tanya agar pembaca terus dibuat penasaran.Â
Cara para tokoh berinteraksi atau bermonolog merindukan satu sama lain benar-benar berasa dalam kisah ini, sangat berbeda dengan kisah instan dunia maya yang rata-rata hanya mengumbar kekayaan, kesempurnaan tokoh-tokohnya secara non realistis. Semua tokoh dalam Love in Santorini berasa hidup, memiliki kelebihan sekaligus jejak masa lalu dan ketidaksempurnaan masing-masing yang perlahan-lahan akan terungkap seiring cerita.
Walaupun banyak penggambaran masa lalu tidak melalui dialog, hanya berupa narasi, namun kalimat-kalimat singkat, padat dan jelas membuat kisah ini tidak lantas melelahkan maupun lambat berjalan.Â