Barangkali sedemikian unik hingga kita sendiri belum tahu di mana akan menggunakannya. Di mana ia akan cocok.
Kadang kita merasa tertolak dalam komunitas. Kadang kita merasa seperti ayam di antara bebek-bebek atau bebek di antara ayam-ayam. Padahal kita sebenarnya adalah angsa. Kita hanya salah kandang atau belum menemukan rumah yang tepat.
Mari kita pelihara dan kembangkan talenta apapun yang  ada di tangan. Tak perlu menunggu tepuk tangan atau pujian manusia. Apapun yang dikerjakan sepenuh hati kelak akan berbuah. Satu menjadi dua, dua menjadi empat, dan seterusnya. Tak usah seperti perhitungan ala matematika yang harus sahih, Hukum Talenta Tuhan unik dan ajaib adanya.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H