Penulis, siapapun bisa menjadi dirinya. Namun penulis yang bagaimana dulu? Tak hanya sembarang ketik tulis, lho.
Berikut beberapa hal yang setiap penulis perlu ketahui namun belum tentu sudah disadari!
1. Manusia adalah makhluk sosial. Setiap orang perlu berkomunikasi dan pasti akan berkomunikasi. Selain bicara (lisan), pasti cara lain adalah menulis (tulisan).
Setiap orang yang suka bicara sebenarnya bisa juga menulis, dan yang suka menulis sebenarnya bisa berbicara. Akan tetapi tak semua cara komunikasi bisa dikuasai atau disukai secara 50-50. Pasti ada yang lebih dominan pada diri kita, yang kita miliki talentanya, yang kita sukai.
Menulislah jika itu panggilan hatimu.
2. Jika kita belum bisa (lancar) menulis, tak apa-apa. Banyak penulis berawal dari gemar membaca. Jenis bacaan yang kita pilih dan baca menentukan bagaimana kelak tulisan kita. Kok bisa? Sering saya bagikan sebuah opini anonim bahwa otak/pikiran/hati kita ibarat sebuah pabrik. Apa yang dimasukkan (dibaca) itulah yang kelak akan dikeluarkan (ditulis).
3. Penulis yang 'baik' dan 'berhasil' bukan ditentukan dari gelar-gelaran ala 'logam mulia' yang ia dapat dari platform atau aplikasi, atau apa saja sebagai 'penghargaan' atau 'jabatan'. Bukan ditentukan oleh seberapa banyak karya, jumlah kata-kata atau pendapatannya. Melainkan...
A. Bagaimana ia peduli dan cinta pada literatur dan dunia literasi.
B. Bagaimana ia rindu meninggalkan jejak terbaik, walau dalam karya fiksi sekalipun.
C. Bagaimana ia selalu berusaha untuk memperkenalkan karya terbaik dan orisinal dari hati kepada dunia, walau dunia tak peduli atau menentangnya.
D. Bagaimana ia selalu haus ilmu pengetahuan dan informasi berharga.
E. Bagaimana ia berusaha menggunakan kata-kata terbaik dan terpilih.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H