Setiap penulis pasti ingin agar tulisannya berhasil alias 'nailed it'. Namun seperti apa tulisan yang berhasil itu, apakah harus luar biasa menarik, sempurna, bisa diterima semua kalangan?Â
Tidak juga. Tidak semua orang akan menyukai dan bisa menerima tulisan kita, tak peduli seberapa baiknya kita mencoba menulis.
Bagi saya, sederhana sekali. Berikut beberapa opini berdasarkan pengalaman pribadi.
1. Saya membaca ulang semua tulisan saya. Semakin saya suka membaca ulang tanpa perlu merevisinya, saya yakin jika tulisan sudah cukup menarik.Â
Ibarat tes rasa masakan karya dapur di rumah atau restoran, kita cicip sendiri hingga pas sebelum dihidangkan. Jika kita sudah cukup puas dengan 'rasa' tulisan kita, mayoritas pembaca pada umumnya akan puas juga.Â
Tentunya yang sehati dan sependapat, ya. Tapi jika terjadi reaksi pro dan kontra, bisa juga jadi ladang view meskipun kita harus siap dengan opini-opini balasan dan menjawab banyak pertanyaan dari pembaca.
2. Saya mengevaluasi jumlah view. Mendapat view sebulan penuh di bawah 50 untuk 1 artikel termasuk jenis tulisan yang kurang diterima atau kurang masuk, jadi saya usahakan untuk memperbaiki mutu sehingga lain kali bisa lebih dari itu.Â
Di atas 50-100, puji syukur. Di atas 500, sebuah keajaiban. Mendekati 1000 atau lebih, luar biasa. Bagaimana mendapatkan view tinggi? Selain penggunaan kata kunci yang tepat, barangkali memang ada faktor waktu, keberuntungan atau kebetulan semata-mata.
3. Saya mencoba berbagai kata kunci dan bereksperimen dengan topik yang diminati. Tak selalu harus in atau viral, kita usahakan agar tulisan kita stand among the crowd. Artinya, jadilah beda di antara banyak pilihan.
Jadi bukan hanya menulis, rilis, lalu selesai. Kita cek juga pencapaian bulan lalu, bagaimana tanggapan pembaca, membaca arah artikel apa yang disukai dan membuat target untuk bulan ini.Â
Misalnya bulan lalu dapat sekian dari 3 artikel harian, bagaimana jika ditambah satu atau dua artikel saja per hari bulan ini?Â
Ibarat memancing, seiring waktu kita jadi tahu kira-kira bagaimana jalan mendapatkan lebih banyak 'ikan', bukan hanya cukup siapkan umpan dan kail lalu tinggal pergi. Pancing dan jala tidak bisa bergerak sendiri.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H