Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Hobi Baca Tulis di 2023 Bisa Jadi Cuan, Tapi...

30 Desember 2022   15:23 Diperbarui: 30 Desember 2022   15:44 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Dribbble

Dari hobi dan minat membaca (literatur yang berarti) bisa jadi timbul minat dan mengetahui adanya bakat menulis.

Segala sesuatu ada sebab-akibat hulu-hilir dan ujung-pangkalnya, tentu saja ada yang jadi pemicu atau inspirator pada apa yang kita lakukan.

Dari apa yang baik dan dengan niat baik biasanya akan diperoleh hal yang baik juga. Tentu saja tak ada salahnya jika ingin memperoleh uang dari menulis. Mata pencaharian yang mulia dan mudah, tak butuh modal fisik yang banyak.

Cukup dengan membaca, menyerap informasi, mempelajari diksi, membangun narasi, mengikuti kaidah dan ejaan, serta tentunya berlatih menulis hingga literatur kita nikmat dibaca siapa saja.

Namun ada beberapa yang kerap kita lakukan atau harapkan tanpa kita sadari:

1. Ingin cepat dapat penghasilan besar. Karena kebelet atau kepepet, kadang kita tanpa sengaja ikut arus tren atau pasar tanpa memikirkan konsekuensinya. 

Segala sesuatu dimulai dari titik terendah. Tak ada pemula yang langsung tumbuh besar. Semua hal di dunia ini harus melalui tahap-tahap perkembangan.

Metamorfosis kupu-kupu misalnya, berasal dari ulat dahulu, kemudian menjadi kepompong barulah akan menjelma jadi seekor kupu-kupu yang indah.

2. Ingin segera mendapatkan jumlah pembaca yang banyak. Tanpa usaha mempromosikan atau memperkenalkan apa yang kita tuliskan, tak ada yang akan tahu, bukan? Hanya berharap pada giliran pengiklanan oleh editor atau diangkat platform saja belum tentu akan menghasilkan.

3. Menduplikasi ciri khas orang lain yang dianggap sudah ngetop atau femes dengan harapan bisa sehebat dan sesukses dirinya. Sama seperti bicara, apa yang kita tuliskan seyogyanya dari hati kita sendiri tanpa disetiri atau dikendalikan oleh otak atau pemikiran orang lain.

Merasa kurang percaya diri? Kurang ide? Kurang bisa memulai ala diri kita sendiri? Sesungguhnya tidak perlu. Setiap penulis adalah individu yang unik. Milikilah ciri khas kita sendiri.

Caranya bagaimana? Nikmati proses belajarnya, bacalah karya bermutu dan kredibel, temukan genre dan bidang yang kita sukai. Lama kelamaan akan kita tahu dan pelajari semua aspek penulisan yang kita bisa coba dan perlahan-lahan kuasai.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun