Aku harus melihatnya lagi!
Â
Kembali pada Emily, malam itu ia tak dapat tidur nyenyak. Rasanya tiba-tiba aku ingin sekali mandi air hangat berendam di bath tub kamar mandi tamu yang besar, jauh lebih besar daripada bath tub di rumahku di Evermerika.
Emily pun membuka pakaian satu demi satu untuk mengenakan bath robe sebelum masuk ke kamar mandi.
Baru saja ia selesai melepaskan semuanya, tiba-tiba ia mendengar seperti ada bunyi jendela, entah terbuka atau tertutup.
"Hah? Siapa di sana?" segera ditutupnya tubuh moleknya dengan bath robe dan buru-buru menuju ke jendela kamar yang menghadap ke balkon lantai dua tempatnya menginap.
Ternyata kurang rapat. Pasti tadi hanya hembusan angin. 'Fiuhh, kukira ada Peeping Tom alias orang yang mengintip!' - Emily bergidik ngeri, karena untuk sesaat ia sempat tak mengenakan sehelai benangpun di tubuhnya. Tapi di pulau terpencil ini khususnya di puri cuma ada dua laki-laki; pemuda kembar tampan Ocean dan Sky. Mereka pun sudah kembali ke kamar masing-masing. Orang-orang lain khususnya para pekerja takkan ada yang berani macam-macam!
Emily segera pergi mandi air hangat dengan busa sabun, merendam tubuhnya yang langsing namun indah, belum pernah terjamah bagai mawar nan baru merekah.
Sementara di luar sana, tepat di sisi jendela kamar yang baru ditutup Emily, sesosok sesuatu sedang berdiri dalam lindungan bayang-bayang pohon. Karena gelap, tentu saja Emily tadi tak melihatnya.
Tapi ia sempat melihat tubuh polos gadis itu, walau hanya sesaat.
Emily! Hhhh... Hhhh... Hhhh... Hhhh...