Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Episode 10: Cursed Kutukan Kembar Tampan (Novel Romansa Misteri)

27 Desember 2022   10:57 Diperbarui: 27 Desember 2022   11:09 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain dokumentasi pribadi

Tapi kali ini Hannah berjalan lebih cepat.

Emily yang masih pusing dan mual mencium bau tadi, dengan nanar dan sesak berusaha keras mengikutinya.

Tapi pandangannya semakin gelap dan langkahnya semakin pelan, tak peduli berapa cepat dipaksanya kakinya untuk berjalan.

Dan akhirnya ia tertinggal jauh dan betul-betul tak bisa melihat sosok Hannah lagi. Sebab semuanya berangsur gelap.

Emily hanya bisa melihat kelam, walau matanya masih terbuka. Tersungkur keras di atas lantai batu yang dingin.

 

"Uh, kau sudah sadar, Em? Syukurlah, petugas puri yang jaga malam keliling menemukanmu!" rutuk Sky kesal.

Emily membuka matanya perlahan-lahan. Ia kembali berada di atas ranjang ruang tamu yang empuk. Sky duduk di sisinya, tampak khawatir dan cemas.

"Kemana saja kamu pergi, dan mengapa kau bisa ada di lorong bawah tanah?" Ocean yang sedari tadi berdiri di sudut ruangan mendekat dengan wajah tak kalah gusar.

"Tempat itu berbahaya! Sebab lorongnya sangat banyak dan ribet. Sangat mudah nyasar bila kau tak betul-betul mengenal puri ini. Makanya kami tak mau mengajakmu ke sana. Lagipula tak ada apa-apa di sana, hanya ada barang-barang bekas di gudang, penjara bawah tanah yang sudah tak berpenghuni..." cerewet Sky lagi.

"Ya, dan tak ada CCTV maupun GPS di puri tua ini. Lorong kosong tak ada penghuninya. Uh, semestinya jalan ke sana bisa dikunci, sayang pintunya terlalu banyak dan kami tak pernah tahu ada kuncinya atau tidak. Lain kali jangan mengembara sendirian di puri ini, ya! Walaupun ini rumah kami, tapi bukan home sweet home." cemas Ocean lagi, kali ini mendekat dan menatap Emily seperti pacar baru saja... ehm!

Oh, tidak, teman-teman. Kalian salah. Ada sesuatu di sana...

(Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun