Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Episode 10: Cursed Kutukan Kembar Tampan (Novel Romansa Misteri)

27 Desember 2022   10:57 Diperbarui: 27 Desember 2022   11:09 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana di lantai bawah tanah ini begitu sunyi. Mencekam. Emily terkadang berusaha menahan napas, karena khawatir desah napasnya sendiri akan terdengar oleh Hannah yang berada jauh di depannya, namun terkadang berbelok dan hilang dari pandangan.

Wanita tua itu kerap melihat ke belakang seakan takut diikuti, dan belok kiri-kanan di setiap perempatan koridor. Emily selalu sigap sembunyi di balik tembok, namun buru-buru berbalik takut tertinggal dan kehilangan jejak.

Tembok di ruangan bawah tanah ini hanya terbuat dari batu kasar dan dingin, begitu pula langit-langitnya. Hanya ada beberapa lentera seperti di film zaman dahulu menyala redup di sudut-sudut, jadi penerangannya pun sangat minim.

Ini seperti koridor menuju luar puri, seperti lorong rahasia untuk kabur dari istana di film-film. Hanya saja dalam kenyataan ini lebih mirip jalan menuju penjara atau kuburan bawah tanah, catacomb! Emily semakin tegang.

Akhirnya Hannah tiba di sebuah pintu ganda dari besi. Ia mendorongnya saja sebab pintu itu tak terkunci. Lalu ia masuk.

Emily sempat mencium semburan aroma tak sedap, kombinasi antara apek, bau pesing, atau bau busuk kotoran bertahun-tahun. Seperti bau di kandang hewan, atau bahkan lebih parah berlipat kali ganda! Rasanya ia harus menahan napas atau menutup hidung bila tak ingin segera jatuh pingsan!

Ada apa di dalam sana yang perlu diberi makan? Apakah Hannah diam-diam memelihara hewan terlarang? Mungkin serigala atau semacamnya?

Hannah tak berlama-lama di dalamnya. Ia segera keluar, seakan-akan tahu hari ini ia diikuti. Emily tadinya hendak maju ke depan pintu itu untuk mendengar atau mengintip sedikit, kira-kira apa yang ada di baliknya? Ia tak mungkin kembali kemari lagi nanti karena ia pun tak bisa menghafal jalan!

Oh, tidak, Hannah juga segera pergi! Bila tertinggal olehnya, aku takkan pernah bisa untuk kembali ke atas!

Emily mengurungkan niat untuk mengintai isi ruangan misterius berisi sesuatu yang diberi makan Hannah itu. Ia buru-buru mengintip Hannah lagi dari belakang agar bisa keluar dari labirin batu suram mencekam ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun