Menulis seringkali hanya dianggap hobi yang tidak menghasilkan. Sering digibah dan dirundung atau dirisak, dikira hanya buang waktu dan sia-sia. Penulis seringkali dianggap penghalu saja.
"Mana bisa 'sih ketak ketik ketak ketik tok dapat uang? Apa guna lembur ngetik?"
Demikianlah jika segala sesuatu hanya dengan dangkalnya dihubungkan dengan uang dan penghasilan.
Mereka yang pesimis dan negatif seringkali hanya melihat luarnya saja. Hanya tahu sekelumit kulit ari dan menolak untuk mendalami inti dan isi keseluruhannya. Padahal,
1. Menulis tidak dapat dikerjakan semua orang. Semua orang pada dasarnya bisa berkomunikasi dengan cara apapun, apalagi berbicara. Ceplas-ceplos menggosip, alangkah mudahnya. Akan tetapi jika disuruh menulis (yang bener), semua akan mundur teratur. Meskipun sukar, ketahuilah jika menulis bisa dipelajari walau pada dasarnya tak semua diberi bakat dan talenta.
Caranya, ya, membaca.
Bisa ikut kelas menulis, bahkan siapapun bisa bayar jasa ghostwriter jika malas menulis (sendiri). Namun ketahuilah, yang paling nikmat adalah tulisan yang kita hasilkan dari banyak membaca atau mengagumi alam ciptaan YME, lalu terinspirasi membuat karya sendiri.
2. Menulis bisa menghasilkan pendapatan, atau dalam kata yang semua orang suka, uang. Hanya saja, bagaimana dan seberapa?
Seringkali orang awam gagal paham. Mereka kira 'penulis hebat pasti bercuan dan kaya raya'.Â
Bacalah. Besarnya uang dan gaji menulis sama sekali bukan patokan mutu penulisan.
Banyak kok, penulis yang karyanya B, biasa saja, namun meledak gara-gara andil promosi dan editor.
Sebaliknya, banyak penulis hebat yang masih tersembunyi gara-gara tenggelam atau belum fokus mempromosikan.
3. Menulis bukanlah hobi nan sia-sia. Hargailah hobi dan profesi menulis dan kepenulisan. Kita belajar membaca dan menulis di bangku sekolah, bukan hanya untuk bisa melek huruf.
Karena sedari dini, kita dididik untuk mencintai literasi yang bukan hanya menghibur, namun mencerdaskan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H