Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Proses Desain dan Cetak Kalender, Jelas Tidak Bisa WFH dan via Metaverse!

29 November 2022   21:11 Diperbarui: 30 November 2022   05:23 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses pembuatan sebuah kalender dan diari di mana penulis bekerja sehari-hari ternyata di luar apa yang dunia awam selama ini pikirkan. Bahkan sebelum bekerja di sini dulu, penulis sempat membayangkan jika kalender bisa di-set dan di-pack secara otomatis. Sepertinya mudah, seperti pencetakan koran di film-film dokumenter, bukan? Berjalan secara otomatis, hampir tak butuh manusia. Sepertinya bisa WFH nih, atau bekerja dari metaverse.

Kenyataannya, tidak.

Mulai dari proses desain, setting hingga plat semua tidak dapat dilakukan secara online. Bisa jika hanya untuk desain saja, karena yang namanya file pada dasarnya bisa dihasilkan dan diedit di mana saja. Apalagi dengan adanya internet. Transfer atau unggah-unduh asal ada koneksi jadi mudah.

Akan tetapi tidak demikian halnya dengan plat. Untuk mencetak, diperlukan 4 plat warna bahkan lebih jika ada warna khusus. Layout cetak harus dimasukkan ke dalam mesin dengan plat dengan ukuran berbeda-beda.

Semua dilakukan secara manual.

Plat-plat yang sudah oke lalu dipasang pada mesin cetak. Tentu saja ini pekerjaaan operator cetak. Semua harus on the spot alias tidak bisa secara online.

Setelah dicetak di mesin offset, pekerjaan masih jauh dari usai. Saatnya kertas yang sudah dicetak dengan kualitas yang sudah baik menuju ke tempat pemotongan atau penyisiran sehingga didapatkan bentuk atau ukuran kertas yang diinginkan.

Penopang/kaki kalender meja dan salah satu produk kalender meja yang sudah jadi (dokpri)
Penopang/kaki kalender meja dan salah satu produk kalender meja yang sudah jadi (dokpri)

Jika buku atau diari perlu dijilid, kalender juga perlu di-set. Masih diperlukan sangat banyak tenaga manusia di sini, khususnya untuk mengurutkan penanggalan dari tanggal 1 Januari hingga 31 Desember untuk kalender sobek (kalender harian), bulan 1-12 untuk kalender bulanan dinding dan kalender meja. Jika dilakukan asal saja dan terburu-buru, kesalahan atau human error rentan terjadi.

Belum lagi finishing atau pengepakan. Memasukkan ke kardus, proses distribusi dan lain-lain. Semua masih sangat jauh dari jadi. Maka tak heran jika proses dari ACC hingga bisa tiba di tangan kustomer memakan waktu dari beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Kesimpulan, ternyata untuk dunia cetak-mencetak offset printing di Indonesia hingga saat ini belum bisa dilakukan full online atau bahkan digantikan oleh robot, apalagi jika harus dilakukan di metaverse.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun