Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Warung Kelontong juga Penyelamat Siswa di Pagi Hari

28 November 2022   15:09 Diperbarui: 28 November 2022   15:22 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi penulis yang seringkali belum sempat membeli kebutuhan anak sekolah di toko buku atau ATK sepulang kerja sore-sore, seringkali toko kelontong di dekat rumah jadi penyelamat.

Bukan hanya toko-toko biasa dan pasar tradisional saja, sekarang banyak minimarket dan e-commerce alias toko online bisa jadi langganan. Akan tetapi tidak semua barang yang dadakan kita butuhkan bisa dikirim pagi-pagi buta, bukan? Apalagi harganya juga jadi cukup mahal jika ada minimal pembelian sebelum ongkos kirim digratiskan.

Toko kelontong banyak bertebaran di sekitar rumah kami di bilangan Jakarta Barat. Ada yang hanya jual sembako saja, tapi ada juga yang cukup cerdas, selain barang kebutuhan rumahan, juga menjual keperluan anak sekolah.

Jika sewaktu PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) sepertinya alat-alat tulis, sepatu sekolah, buku tulis, buku gambar serta tas sekolah tidak begitu laku (karena sangat jarang diganti atau dipakai) kini saat PTM (Pembelajaran Tatap Muka) semua keperluan siswa itu kembali banyak dibutuhkan. Toko kelontong dekat rumah kami menyediakan beberapa barang yang kadang baru diketahui diperlukan anak-anak dalam jarak waktu singkat itu.

Menunggu toko ATK di pasar buka sepertinya akan terlalu siang, jadi kami putuskan untuk membeli di toko kelontong tersebut. Harga barangnya mungkin tidak semua murah, tapi masih tak mengapa, beda seribuan rupiah dengan di grosiran mungkin tak seberapa artinya. Kegunaan waktu lebih bernilai daripada tidak membeli, namanya juga butuh.

Jika Anda sudah memiliki toko kelontong, cobalah berjualan ATK, apalagi jika banyak rumah atau dekat sekolah, niscaya laku.

Kekurangan dari sistem toko kelontong mungkin ada pada masa penyimpanan stok barang dan kebersihan. Bukan masalah besar, asal barang jualan bisa tetap bersih, jauh dari hewan pengganggu seperti tikus, dan juga masa kedaluarsa produk (makanan dan lain-lain) yang patut selalu diperhatikan. Mungkin jangan terlalu banyak stok barang, atau diperhatikan apa yang laku dan kurang agar tidak terlalu bertumpuk dan nantinya sia-sia.

Kami juga mengharapkan agar pemilik toko-toko kelontong tidak membiarkan hewan seperti kucing berkeliaran di dalam warungnya. Bukan karena tidak menyukai hewan, semata-mata agar warung tetap bersih. Jika pemilik menyukai atau memiliki kucing atau burung, lebih baik pemilik warung memberikan kandang atau sangkar yang layak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun