Pembaca buku dan artikel serta berita pada dasarnya adalah orang-orang cerdas. Penuh rasa ingin tahu dan ingin mengembangkan diri, mungkin lebih dari yang hanya suka santai mengisi waktu luang dengan cara lainnya.
Namun tidak semua pembaca sama, lho. Termasuk yang manakah Anda?
1. Pembaca yang setia membaca hanya karya satu penulis atau satu genre saja.
Bukan dilarang, akan tetapi mengapa dulu hanya mau baca yang satu itu? Apakah sungguh-sungguh tak tertarik pada genre atau karya penulis-penulis lain? Siapa tahu banyak yang malah lebih baik, lho. Terlalu fanatik dan membatasi diri pada satu hal sesungguhnya bukan hal positif. Cobalah lirik karya-karya penulis lain yang selama ini juga berhasil menggugah Anda. Siapa tahu suka.
2. Penulis yang hanya membaca karya apa saja yang muncul di beranda/laman depan.
Bukannya tidak boleh, akan tetapi sesungguhnya apa yang tersaji di rak depan 'toko' apapun, sungguhan atau dunia maya, belum tentu sehebat/se-wah kelihatannya. Sesekali coba ulik dan cari siapa tahu karya yang terpendam atau tersembunyi malah lebih cocok dengan Anda.
Caranya, baca blurb, cicipi kata demi kata, apakah penulisnya sudah berusaha menuliskan sesuai kaidah dan konteks penulisan yang tepat? Apakah dari awal penulisan sudah menarik, tidak ngimpi-ngimpi amat?
3. Pembaca yang cerdas dan bijak. Tahu dan suka pada karya yang mungkin selama ini sudah dibaca (bahkan secara gratisan saja sudah menarik dan inspiratif), lalu coba mencari tahu dan berkenan singgah di karya lain sang penulis.
Berapapun harga yang kita bayar untuk membeli buku, entah cetak atau e-book atau buka episode online, sesungguhnya akan sangat bermakna bagi penulis. Royalti dan bonus yang diterima akan sangat berarti bagi yang layak menerimanya. Anda dapat hiburan, amanat, dan ilmu 'tersembunyi', mereka dapat 'semangat baru' atau bahkan 'menyambung hidup'.
Jangan terlalu berpikir panjang untuk memberi balas jasa sebagai penghargaan bagi penulis. Berikanlah tanda kasih Anda sebagai pembaca kepada penulis-penulis yang layak menerimanya, bukan hanya yang asal panjang-panjang kejar kata-kata, menghalusinasi dan 'mau' karyanya laku demi dapat penghasilan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H