Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perihal Nge-geng Klub Literasi: Satu Hobi Belum Tentu Satu Visi!

14 November 2022   14:01 Diperbarui: 15 November 2022   05:31 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi Taman via Pixabay
Ilustrasi Taman via Pixabay

Alkisah, banyak orang berada di sebuah taman. Mereka sehobi, suka menikmati ketenangan dan kehijauan, keindahan bunga-bunga, hamparan rumput hijau. Akan tetapi setiba di sana, mereka tidak barengan. Semua malah 'berjalan sendiri-sendiri', melakukan kegiatan berbeda-beda.

Demikian pula orang-orang yang sehobi. Karena penulis dan beberapa teman senang menulis dan membaca di waktu senggang, dicontohkan di sini misalnya sama-sama berhobi literasi, membaca dan menulis.

Secara garis besar, seharusnya mereka semua sama-sama sehati, bukan, mencintai literasi dan literatur? Senang membaca dan menulis seperti Anda dan saya. Tetapi sayangnya, tidak semua pembaca dan penulis ternyata memiliki visi dan misi yang sama.

Karena itu, mudah terjadi 'sepertinya saya cocok bergabung di kelompok menulis ini' atau 'sepertinya saya bisa diterima di klub buku itu' namun ujung-ujungnya ada yang kemudian membuat kita merasa tidak cocok dengan seseorang di sana.

Karena itu penulis ingin menganjurkan agar kita tidak terlalu buru-buru percaya pada semua yang kelihatannya baik dan menyenangkan, karena...

1.  Tidak semua pembaca dan penulis memiliki harapan dan impian (visi dan misi) yang sama. Ada yang sungguh-sungguh mencari ilmu dan edukasi, ada yang hanya ingin mendapatkan hiburan semata-mata, ada juga yang berorientasi pada uang belaka.

2. Jika ada rekan penulis yang mungkin berharap banyak kepada satu kelompok (yang dianggapnya bisa membantu perjalanan menulisnya), barangkali jangan terlalu mudah percaya 100 persen dulu. Bisa jadi kelompok tersebut benar-benar para penulis yang benar-benar tulus ingin menulis, akan tetapi ada juga semata-mata 'hanya ingin mendapatkan keuntungan'. Misalnya dalam penerbitan buku antologi bersama atau penerbitan buku dengan publisher. Kita patut menerima kejelasan/transparansi harga percetakan serta bagaimana mekanisme pembayarannya. Kita sebagai penulis peserta berhak mendapatkan kejelasan hingga penawaran harga terbaik. Harga untuk penulis tentu lebih rendah, berbeda dengan harga jual untuk pembaca umum.

3. Jangan mudah berpihak atau mengiyakan pendapat penulis yang kelihatannya sudah senior, berpengalaman atau kelihatan lebih 'kuat'. Belum tentu ia 'seratus persen benar', bisa dipercaya dan dapat dijadikan panutan. Jika memang ia bijaksana dan baik hati, menjaga netralitas, tidak akan pelit ilmu, apalagi hanya hal-hal kecil lainnya.

Bagi penulis pemula maupun lama, ada baiknya kita tetap bisa mandiri dan memiliki pendirian sendiri. Intinya, nge-geng dalam literasi boleh-boleh saja (dalam arti positif), akan tetapi jangan terlalu fanatik atau militan. Mengiyakan apapun kata senior, atau tidak mau mengolah/mencerna terlebih dulu kata-kata mereka, main terima saja, misalnya.

 Tidak lucu, jika para penulis dan pembaca yang notabene orang-orang 'bijaksana' pecinta kata-kata akhirnya perang-perangan pendapat, berkomentar buruk, atau bahkan saling menjatuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun