Menjalani kehidupan berumah tangga, susah-susah mudah.
Selama 7 tahun pacaran dan 13 tahun menikah, penulis dan suami tanpa rasa sudah bersama dari 2002.
Jenuh, bosan? Terus terang, tidak.
Apa yang mungkin banyak pasangan anggap/rasa sebagai kebosanan sesungguhnya hanya suatu perasaan ingin bersendiri saja. Padahal sebenarnya kita dan pasangan kita pada akhirnya akan saling membutuhkan.
Seorang rekan atau mungkin Anda juga berpendapat, nikah adalah ibadah terlama. Betul sekali, bahkan tidak hanya lama, melainkan untuk seumur hidup Anda dan pasangan. Setiap hari Anda akan bertemu orang yang sama, mendengarkan suaranya, melihat semua yang ada padanya. Tentu saja jika tidak ada cinta, hal itu bisa jadi akan membosankan. Karena itulah banyak sekali rumah tangga instan (lihat saja contoh kasus nyata para artis/selebriti) tidak akan bertahan lama. Bersyukurlah jika Anda dan pasangan langgeng-langgeng saja, tidak mengalaminya.
Karena itu sering saya tegaskan, cinta antara dua orang yang berpasangan itu harus ada, harus kuat, tidak boleh instan, setengah-setengah atau coba-coba.
Ibarat adukan semen, jika di-mix dengan komposisi asal-asalan (semen dengan pasir dan air), tidak akan pernah menjadi bahan bangunan/tembok yang kuat.
Setiap rumah tangga hendaknya dibangun di atas fondasi cinta. Apa yang kita cintai dari pasangan hendaknya tidak ikut-ikutan dari kata/pendapat siapapun di dunia ini (tipe ideal, umur/usia ideal, kekayaan, ketampanan/kecantikan dan lain sebagainya).
Cinta setiap individu ibarat hobi, bakat, sifat, selera. Berbeda-beda dan beragam sekali, apa dan siapa yang bisa kita cintai dan idamkan. Misalnya karena saya seorang wanita, saya menyukai tipe pria seperti suami saya, bukan seperti suami orang lain. Kita pasti suka pada tipe begini, bukan tipe begitu. Tidak akan bisa sama atau ikut-ikutan dengan saran dan pendapat orang lain (orang tua, saudara, sahabat sekalipun.) Maka dari itu, bersyukurlah jika kita memiliki suami atau istri yang baik dan mencintai kita apa adanya.
Jangan karena dia begitu cinta, kita lalu bisa seenaknya. Jagalah perasaan dan hatinya. Tetaplah setia.
13 tahun menikah bukanlah perjalanan yang sebentar dan mudah, namun dengan cinta, syukurlah semua selalu jadi indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H