Karena kita sebagai manusia rata-rata memiliki indra yang peka, seringkali kita terbuka pada semua yang ada di sekitar kita lalu memberi feedback atau balasan sebagai reaksi. Indra yang paling sering digunakan adalah telinga dan mata, tentu saja. Kita melihat perubahan, mendengar suara-suara, dan menanggapi dengan berbagai perasaan dan kalimat.
Seringkali apa yang kita lihat dan dengar tidak memuaskan kita karena tidak sesuai dengan apa yang kita sukai atau harapkan. Akibatnya akan terjadi kekecewaan, rasa tidak suka dan tekanan (stress).
Tanpa sadar, kita sering memberi tekanan dan menerima tekanan dari sekitar kita. Misalnya, mungkin kita menekan secara tak sadar lewat celetukan kita di belakang manusia lainnya. Mungkin kita tak tahu jika ia juga bisa ikut mendengar.
Mungkin juga kita yang diceletuki orang dan merasa tertekan karenanya. Kita sadar kita sedang dalam posisi tidak disukai. Entah kita salah apa atau mengapa, kadang kita bahkan tidak tahu apa-apa.
Pesan terindah saya sebagai seseorang yang hidup dalam tekanan,
1. Tekanan ada untuk mengajarkan kita kesabaran bahwa berusaha hidup sebaik-baiknya belum tentu akan disukai semua orang.
2. Tekanan adalah ujian sekaligus tantangan yang perlu kita lewati.
3. Tekanan yang bisa dilalui akan membuat kita bertambah kuat. Ibarat seorang atlet angkat besi/beban, semakin berat beban itu, semakin berani ia mencoba dahulu semampunya, ia akan jadi semakin kuat, bukan semakin lemah.
Untuk semua orang yang mungkin tanpa sadar telah menekan, saya titipkan pesan indah berikut,
1. Â Mungkin bagi Anda, tekanan itu hanya sekadar candaan atau sindiran saja, tanpa maksud buruk. Akan tetapi tidak semua orang bisa mengerti dan menerima, apalagi berubah hanya karena tekanan Anda.
2. Tekanan bukan hanya dalam bentuk kemarahan atau pelampiasan secara fisik saja. Kadang pembiaran atau kecuekan kita juga bisa menekan seseorang di sana. Sadarilah dan kurangilah, jika bisa, jadilah sedikit peduli walau tidak diminta.
3. Bukan hanya mereka yang akan tertekan, sadarilah jika pemberian tekanan berlebihan takkan pernah bisa membahagiakan dan melegakan diri Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H