Beberapa waktu belakangan ini marak tersiar kabar pelecehan seksual dalam angkutan umum seperti dalam Bus Way Transjakarta dan kereta api komuter, angkot dan moda transportasi massal harian lainnya.Â
Mirisnya bukan hanya terjadi atas kaum perempuan saja, kaum laki-laki juga mendapat perlakuan demikian dari sesama jenis. Ada yang memilih untuk tidak melaporkan, ada juga yang merasa jijik hingga melabrak pelaku.Â
Hingga kini sudah beraneka ragam solusi dicanangkan dan diberlakukan, akan tetapi masih saja terulang dan terjadi kembali.Â
Sayangnya, masih saja ada korban yang malu atau urung melaporkan pelaku hingga pelaku masih bebas berkeliaran hingga akhirnya tertangkap setelah kejadian terulang/diviralkan.
Beberapa hal negatif yang dapat terjadi apabila hal-hal seperti di atas didiamkan saja atau tetap berlarut-larut adalah:
1. Akan banyak penumpang dan calon penumpang yang merasa enggan menumpang kendaraan umum dan kembali menggunakan kendaraan pribadi.Â
Seperti kita ketahui, kemacetan jalan raya akibat padatnya arus kendaraan pribadi dan kenaikan harga BBM masih menghantui. Solusi seperti pengadaan atau pencanangan kendaraan listrik belum bisa memecahkan masalah.
2. Para penumpang juga terpaksa akan mengeluarkan biaya lebih besar untuk beralih ke moda transportasi lain seperti kendaraan sewaan online, di mana semakin jauh jarak yang ditempuh tarifnya akan menjadi semakin mahal dan juga akan membuang waktu yang berharga karena harus menempuh jalan raya yang macet.
3. Turunnya kepercayaan dunia internasional atas keamanan menggunakan sarana transportasi umum sebagai moda transportasi turis-turis asing menuju obyek wisata.
Beberapa solusi seperti pengadaan bus way khusus wanita dan pemisahan antara tempat duduk pria-wanita serta pengadaan CCTVÂ memang sudah cukup membantu, sementara pemisahan tempat duduk pria-wanita di angkot ternyata mengundang polemik sehingga belum dapat dilaksanakan.
Beberapa saran saya sebagai pengguna layanan transportasi umum untuk sesama penumpang adalah:
1. Jangan paksakan untuk naik ke atas moda transportasi yang ramai hanya karena terburu-buru atau diuber waktu. Lebih baik sedikit terlambat tiba di tujuan daripada nanti di jalan mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan.
2. Jika merasa tidak nyaman (misalnya penumpang di sebelah menunjukkan gelagat aneh), segera turun dari kendaraan/pindah, bilamana memungkinkan.
3. Jangan berdekatan dengan lawan jenis sebisanya, bagi wanita yang tidak mendapat tempat duduk agar tidak berdiri di depan pria yang juga berdiri (jangan membelakangi pria).
4. Segera laporkan kepada petugas pintu atau sopir jika ada oknum penumpang yang iseng atau mencurigakan.
5. Jika memungkinkan/sedang tersedia, wanita dapat naik ke busway berwarna pink yang disediakan khusus untuk wanita.
6. Kenakan busana yang tidak terlalu mini atau ketat saat naik kendaraan umum, bisa membuat duduk/berdiri lebih nyaman dan membuat penampilan tidak terlalu menarik perhatian oknum penumpang nakal atau malah mengundang perbuatan kurang elok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H