Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Kerumunan di Indonesia "Bagaikan Piranha"?

6 November 2022   06:55 Diperbarui: 6 November 2022   07:27 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Freepik

Lagi-lagi ada  puluhan penonton yang pingsan di konser boyband K-pop/Korea. Heran, mengapa kerumunan di negeri kita bisa sedemikian ganasnya.

Bahkan rencana konser besar beberapa band lain ada yang terpaksa ditangguhkan atau dibatalkan. Masih segar teringat pedihnya Tragedi Kanjuruhan, Itaewon dan masalah yang sama di Konser Berdendang Bergoyang.

Sebenarnya apa salah kerumunan? Terutama di Indonesia saat menonton pertunjukan besar dengan idola yang memang ditunggu-tunggu? 

Pertunjukan artis atau tontonan di stadion memang tidak selalu gratis, bahkan bisa dibilang tiketnya mahal atau sangat mahal. Ingatlah bahwa nyawa kita sebenarnya jauh-jauh lebih berharga daripada berapapun harga tiket.

Baca juga: Mari Berhenti

Belajar tertib yuk, seperti bebek berbaris diangon peternak, walau kiri kanan sepi tetap dalam barisan saja, tak nyelak sana sini.

Jangan juga membiasakan diri bersikap histeris. Mungkin memang sulit menahan diri jika melihat idola, akan tetapi jika kita bisa tertib, bukankah kita akan lebih bisa berinteraksi dengan elegan?

Kita juga harus saling menjaga sesama penonton. Mereka sama-sama berhak dan wajib menyaksikan dengan tenang dan memperoleh kesempatan yang sama.

Antisipasi dari penyelenggara juga diperlukan. Kerumunan adalah sekelompok besar manusia yang tak pernah bisa diprediksi, seberapapun mereka diedukasi.

Jangan sampai kerumunan penonton di Indonesia seperti piranha, serbu mangsa hingga para selebriti luar negeri kapok manggung di sini.

Hanya sebuah opini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun