Mengapa masalah tertunggaknya sebuah utang kadang lebih besar daripada sekadar jumlahnya yang tak seberapa?Â
Sebenarnya utang-piutang hanyalah masalah lama dan topik yang tak segar, namun tak pernah ada solusi tepat dan cepat baginya. Bahkan penulis pernah mengalami sendiri, betapa karena masalah uang tak seberapa hubungan antara pemberi utang dengan yang meminjam jadi terasa kurang harmonis.
Berikut ini beberapa hal yang perlu si pemberi utang pahami dan lakukan:
1. Jangan terlalu mudah bersimpati. Kelemahan kita sebagai orang Indonesia yang ramah-tamah dan penuh toleransi, kadang kita terlalu baik hati dan percaya pada janji-janji manis calon pengutang. Mungkin karena ia 'orang berada' atau 'bukan tipe penunggak' atau 'selalu menepati janji' atau 'selama ini punya track record yang baik' maka kita rela-rela saja diutangi (lagi).
2. Jika yang bersangkutan belum pernah mengembalikan atau belum melunasi utang, sebaiknya jangan dipinjami lagi. Bukan bermaksud pelit atau tega, akan tetapi sebagai pembelajaran.
Sedangkan bagi si pengutang (penunggak), berikut nasihat penulis:
1. Anda telah menerima sejumlah uang atas dasar kepercayaan rekan atau keluarga Anda. Mungkin jumlahnya memang tak seberapa. Namun patut diingat, walau ia berhati murah atau sangat ikhlas seandainya Anda tak dapat melunasi utang, hendaknya Anda ingat dan berusaha melunasi walau sekecil apapun dan selama apapun cicilannya.
2. Hubungan baik antara manusia dan keluarga sesungguhnya jauh lebih penting daripada berapapun jumlah utang Anda. Jadi daripada kehilangan rasa simpati dan persahabatan apalagi kekeluargaan, segera selesaikan utang Anda.
3. Jangan biarkan keturunan dan anggota keluarga kita (anak, orang tua, suami atau istri) kelak menanggung utang dan masalah keuangan Anda, sekecil apapun itu.
Saran kepada yang memerlukan uang, sebelum berutang, coba pertimbangkan hal-hal ini:
1. Jangan tergoda untuk meminjam uang kepada pinjaman online ilegal yang bisa berbunga besar.
2. Jika masih bekerja dan dalam perusahaan Anda ada koperasi simpan pinjam yang jujur dan legal, mengapa tidak mencoba mengajukan pinjaman? Segera bayar dan lunasi sesuai perjanjian, setiap gajian atau setiap Anda bisa.
3. Jika masih memiliki pekerjaan, sebelum butuh uang dalam jumlah besar (misalnya untuk biaya berhari raya), sisihkan dahulu seberapa bisa agar tidak perlu berutang jika tiba waktunya.
Semoga bisa membantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H