Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Patahkan Insekuritas dalam Menulis!

3 November 2022   08:47 Diperbarui: 3 November 2022   08:48 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Pixabay

Bagi sebagian besar orang yang tidak suka atau merasa tidak bisa menulis, kegiatan menulis sering kali dianggap ringan alias receh dan remeh. Bahkan penulis sendiri pun kadang merasa insecure alias tidak yakin apakah tulisannya akan berguna dan bermanfaat atau akankah dibaca banyak orang.

Demikian yang sering terjadi sebagai anggapan mereka yang tidak suka atau menganggap diri tidak bisa menulis,

1. Menganggap masih lebih mudah bicara (lisan) daripada menulis (tulisan).

2. Menganggap bahwa tulisan takkan dibaca semua orang, hanya untuk yang membaca/menggemari saja. Tidak akan sampai kepada semua orang.

3. Menganggap bahwa tulisan tidak bisa semaunya seperti bicara (nyerocos atau asal-asalan) banyak aturan dan kaidah bahasa yang rumit, ribet. Dalam kata lain, takut salah tulis.

Atau malah si penulis sendiri masih beranggapan demikian,

1. Menganggap bahwa tulisan yang bagus hanya dapat dihasilkan setelah ikut kelas menulis, belajar di bangku kuliah sastra dan kebahasaan, dan hanya mereka yang berbakat atau beruntung saja yang bisa memperoleh kesuksesan.

2. Menganggap bahwa tulisan sepi gara-gara bukan genre pasaran, bukan topik yang sedang viral atau bukan tulisan fiksi berbumbu panas seperti yang sedang dan masih naik daun.

Padahal tulisan kita baik fiksi maupun non fiksi bisa berdampak besar bagi dunia. Sadarkah jika,

1. Menerakan sebuah tulisan sama saja seperti lisan, tidak lebih sukar maupun lebih mudah. Semua orang pasti berkomunikasi, tak hanya bicara, tanpa sadar kita juga sudah banyak menulis. Entah status receh di media sosial, entah chatting, entah hanya mencantumkan jadwal pada memo, memberikan seseorang nota pengingat, apa saja. Hanya saja bagaimana kita ingin mengembangkannya dan bagaimana kita bisa belajar santun berkata-kata.

2. Keistimewaan sebuah tulisan adalah cara berkomunikasi ini diketik/ditulis dan pasti dibaca dulu oleh penulisnya. Tentunya lewat saringan-saringan indra bernama mata, otak dan hati kita. Jadi, apa yang tertulis kita tahu pasti dan kita yakini dulu sebelum siap diluncurkan atau diketahui dunia.

Maka mari kita belajar dengan cara lebih banyak membaca, jangan ragu mulai menulis, dan jangan ragukan para penulis!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun