Berapa lama kita menikah sesungguhnya tak menentukan seberapa besar kemesraan maupun kualitas hubungan.Â
Apalagi hanya sekadar pamer mesra seperti banyak pasangan selebriti. Bagi kami berdua, semakin lama nikah semakin nikmat dan indah, bagaikan anggur tua dan emas tua, tua-tua keladi, semakin tua semakin jadi.
Banyak orang bilang bahwa pernikahan hanya indah di awal saja, makanya disebut juga bulan madu. Selebihnya, jika tidak biasa-biasa saja, ya rasa bosan akan melanda. Sudah tahu semua tentang dirinya. Tak ada yang segar baru.
Masa' mau cari pasangan lagi? Piye iki toh...
Sesungguhnya bukan masalah bosan atau biasa-biasa saja atau tidak jodoh, pernikahan harus lestari karena...
1. Terpeliharanya rasa cinta.Â
Cinta harus selalu tumbuh dan dipupuk sebab cinta tidak mati. Antara suami istri, cara memupuk cinta adalah dengan memberi dan menerima kasih sayang satu sama lain. Timbal balik.
2. Terjaganya hati dengan kesetiaan.Â
Mengapa kita harus setia? Karena manusia adalah makhluk egois dan posesif, dia begitu, Anda juga begitu. Jadi caranya haruslah ada kesetiaan. Satu saja tak setia, maka hancur leburlah semua fondasi rumah tangga yang susah-payah dibangun selama bertahun-tahun.
3. Jatuh cinta pada dirinya, bukan fisik maupun hartanya.Â
Seberapa kita bisa mempertahankan janji suci, seberapa kita tulus? Apa benar kita bisa mencintai pasangan di saat suka maupun duka? Bisakah kita tetap menerimanya saat ia telah menua atau tak lagi berada? Waktulah yang akan membuktikannya.
Sejak 2009 hingga saat ini, penulis sudah berkeluarga selama hampir 13 tahun dan memiliki dua putra yang tampan dan sehat. Puji syukur untuk Tuhan Yang Maha Esa yang sudah mengaruniakan dan memelihara cinta.
Semoga terinspirasi dan bisa membantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H