Beberapa artis atau selebriti negeri ini berulah, lalu masuk hotel prodeo atau masih/pernah berperkara hukum, namun alasan mereka demi kebebasan atau keringanan rata-rata sama. Sepertinya kita semua sudah tahu.
Apalagi jika bukan 'Demi anak'!
Sebenarnya bukan tak ingin atau turut berempati. Sebagai orang tua, kita semua mengerti jika selebriti juga manusia dan berkeluarga serta punya tanggungan dan tanggung jawab pada keluarga. Akan tetapi, mengapa alasan demi anak menjadi cara utama untuk ngeles dari mata hukum?
1. Berusaha mendapat penggalangan simpati.
2. Berusaha meringankan tuntutan hukuman.
3. Seolah-olah 'ingin berubah demi anak' atau 'kasihan anak nanti tahu dari media mengenai orang tua mereka' dan sebagainya.
Padahal alasan demi anak itu sesungguhnya kurang elegan atau sudah klise. Mengapa?
1. Apa yang orang tua lakukan sebelum berbuat sesungguhnya sudah harus dipikirkan matang-matang. Jadi, sebelum berkata-kata atau bertindak, seyogyanya pikirkan dulu jauh-jauh apakah tindakan saya ini akan memberi dampak positif bagi anak saya?
2. Anak tidak bisa serta-merta dijadikan alasan atau tameng. Jika demikian, maka semua orang bisa sedikit-sedikit berbuat hal negatif lalu meminta pengurangan hukuman atau pembebasan demi anak.
3. Jika memang kita adalah orang tua yang baik, tunjukkanlah kepada anak-anak perilaku berani berbuat, berani bertanggung jawab.
Jadi, daripada ikut meniru para selebriti atau orang terkenal yang sedikit-sedikit beralasan minta keringanan dan pengampunan atau simpati 'demi anak', lebih baik kita belajar gentle, mengakui kesalahan secara jujur, atau berpikir matang dahulu sebelum berbuat hal-hal yang kurang bisa diteladani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H