Pada Bulan Oktober ini aku kembali mencoba menulis artikel di blog, sekalian berbagi opini pribadi. Karena pada dasarnya seorang pendiam, media ini sangat cocok denganku berbagi kata-kata.
Masih aktif menulis fiksi, tentu saja. Tetapi kebanyakan aku pilih beristirahat selagi sempat, jadi untuk sementara akan lebih banyak cuap-cuap di non fiksi sekaligus beropini. Jika hanya di media sosial pribadi saja kurasa opini kita takkan bisa menjangkau banyak kalangan, maka Kompasiana dan Opinia kini menjadi alternatifku berbicara lewat tulisan dan ketikan.
Sambil menulis, sambil membaca. Dua hal yang bersinergi bagaikan ying dan yang. Tentunya juga mencoba mengabaikan beberapa pendapat miring atau mereka-mereka yang kurang suka. Kadang aku masih baperan, akan tetapi kita sebagai penulis hendaknya lebih bijaksana menyikapi daripada orang yang hanya bisa omdo (omong doang).
Meskipun hingga kini masih menunggu untuk ditemukan alias belum jadi penulis ternama yang diakui Indonesia, aku takkan pernah berhenti menjadi pejuang literasi indigo, indie on the go. Tidak perlu menghalalkan segala cara dan kata demi meraih kesuksesan di masa depan, akan tetapi terus berusaha memperbaiki semua aspek. Belajar lebih banyak, jadi lebih bijak. Abaikan yang miring-miring, terus berjuang hingga sukses menyingsing.
Unik, orisinal, menulis dengan cinta (dengan hati, pakai hati) adalah visi dan misiku. Apakah Anda juga?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
