Waduh!
Mengapa kau klik juga?
Nulisku bukan untuk kau baca
Nulisku khayal instan halu saja
Suka-sukaku sendiri
Bebas-bebasku sendiri
Mau tebar kata-kata tabu terlarang
Siapa yang bisa larang?
Selama banyak yang baca, aku dapat uang!
Biar saja mereka nafsu
Selama aku bisa sembunyi di balik nama pena
Si Hitam Manis, Si Gaun Mini, atau siapa saja
Aman, bukan?
Selama bukan anak atau mertua sendiri yang baca
Mereka bilang nulis panas itu dosa
Tak peduli aku tuh, yang penting buah terlarang manis rasanya
(Sebuah ironi belaka, imajinasi sosok penulis kisah panas tanpa nama)
Tangerang, 31 Oktober 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H