Sering saya jumpai kalimat penulis (media online, novel online) malas membaca sebagai status di media sosial.
Alasan-alasan mereka sederhana saja.
1. Tak ada cerita yang bagus, yang muncul di beranda itu-itu saja.
2. Malas membaca yang bayar (top up), Â hanya mau yang gratisan.
3. Tidak ada waktu (saya sering menggunakan alasan ini juga, karena memang saya seorang wanita multifungsi alias gawe iya, ibu-ibu rumah tangga juga iya).
4. Hanya mau baca yang ramai dibaca orang lain saja karena sudah pasti bagus!
Padahal membaca adalah kunci pintu untuk bisa menulis lebih baik. Namanya kunci, sudah jelas pertama, terbaik, dan tak ada yang bisa menggantikannya.Â
Ibarat mau bisa masak, harus icip makanan-makanan terlebih dahulu. Mau bisa berenang, harus kenal air dan arus. Jadi aneh jika kita tak sempat, atau lebih tepatnya tak suka membaca!
Berikut beberapa opini saya:
1. Banyak kisah yang bagus-bagus malah tersembunyi dan harus dicari, tak selalu mejeng di beranda.